Latar  belakang: Sindrom ovarium polikistik berupa kumpulan gejala gangguan menstruasi, hiperandrogen dan ovarium polikistik yang diakibatkan oleh gangguan sistem endokrin yang sering terjadi pada wanita (Speroff dan Fritz, 2011). Pada wanita normal kadar ekspresi COX-2 banyak dalam endometrium, khususnya dalam meningkatkan decidualisasi stroma endometrium. Pada penderita SOPK didapatkan ekspresi COX-2 yang lebih rendah pada jaringan endometrium, sehingga terjadi gangguan proses implantasi oleh karena ketidakseimbangan pada proses invasi trofoblas. (Nicola dan Babon, 2015).

Tujuan: Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan ekspresi COX-2 pada endometrium wanita SOPK dibandingan dengan wanita normal.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian case-control, mempelajari hubungan antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit, dengan cara membandingkan kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Sampel penelitian ini adalah penderita sindrom ovarium polikistik infertil yang berobat di Klinik Fertilitas Sekar Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta, dan wanita normal berobat di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.
Hasil penelitian: Berdasarkan uji analisis didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang bermakna secara statistik antara ekspresi COX-2 pada endometrium wanita SOPK dibandingkan dengan wanita normal (p=0.005).
Simpulan: Ekspresi COX-2 pada endometrium wanita SOPK lebih rendah dibandingkan dengan wanita normal.
Kata kunci: Ekspresi COX-2, endometrium, SOPK