Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan efektivitas model pembelajaran PLGI dan konvensional terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga (2) perbedaan kemampuan berkolaborasi tinggi dan rendah terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga (3) interaksi antara model pembelajaran PLGI dan konvensional dengan kemampuan berkolaborasi terhadap hasil belajar siswa pada materi larutan penyangga.
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen semu dengan menggunakan Posttest-Only Control Group Design. Sampel penelitian adalah XI MIPA 2 sebagai kelas kontrol dan XI MIPA 4 sebagai kelas eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan nontes (angket, observasi, dan dokumentasi). Teknik analisis data untuk hasil belajar siswa aspek pengetahuan menggunakan uji statistik parametrik Analisis Variansi (ANAVA) dua jalan sel tak sama, sedangkan untuk hasil belajar aspek sikap dan keterampilan menggunakan uji statistik nonparametrik Kruskall Wallis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan efektivitas model pembelajaran PLGI dan konvensional terhadap hasil belajar siswa aspek pengetahuan (Sig. 0,045). Namun tidak ada perbedaan efektivitas model pembelajaran PLGI dan konvensional terhadap hasil belajar siswa aspek sikap (Sig 0,494) dan keterampilan (Sig. 0,406) pada materi larutan penyangga (2) ada perbedaan kemampuan berkolaborasi tinggi dan rendah terhadap hasil belajar siswa aspek pengetahuan (Sig. 0,000) dan keterampilan (Sig. 0,021). Namun tidak ada perbedaan kemampuan berkolaborasi tinggi dan rendah terhadap hasil belajar siswa aspek sikap (Sig. 0,229) pada materi larutan penyangga (3) tidak ada interaksi antara model pembelajaran PLGI dan konvensional dengan kemampuan berkolaborasi terhadap hasil belajar siswa aspek pengetahuan (Sig.0,741), sikap (Sig. 0,602), dan keterampilan (Sig. 0,055) pada materi larutan penyangga.
 
Kata Kunci : PLGI, Kemampuan Berkolaborasi, Larutan Penyangga, Hasil Belajar