Latar Belakang: Diet tinggi lemak dan tinggi fruktosa menyebabkan kadar asam lemak bebas yang tinggi pada peredaran darah dan disimpan di dalam ginjal dalam bentuk trigliserida. Trigliserida dalam ginjal berhubungan dengan meningkatnya ekspresi TNF-  yang pada akhirnya akan mengaktivasi gen Cyclooxygenase-2 (COX-2) dan terjadi peningkatan produksi COX-2 pada ginjal. COX-2 merupakan enzim yang bertanggung jawab untuk pembentukan prostaglandin, prostasiklin dan tromboksan.

Metode: Penelitian eksperimental laboratorik  menggunakan 24 tikus  jantan galur wistar yang terbagi dalam 4 kelompok (K1, K2, K3, dan K4). Selama 81 hari K1 diberi pakan pelet standar sebagai kontrol. K2, K3, dan K4 diberi pakan tinggi lemak tinggi fruktosa selama 53 hari. Kemudian K3 dan K4 diberi ekstrak biji kelor dengan dosis  berturut-turut  150 mg/kgBB dan 200  mg/kgBB selama 28  hari.  Tikus  lalu diterminasi dan dibuat sediaan histopatologi ginjal dengan pengecatan imunohistokimia anti COX-2. Ekspresi COX-2 dihitung secara semikuantitaif menggunakan skor IDS, dan dianalisis dengan uji Kruskall-Wallis dilanjutkan post hoc Mann-Whitney.

Hasil: Terdapat perbedaan ekspresi COX-2 yang signifikan pada tubulus dan jaringan interstisial ginjal (p = 0,005). Tidak terdapat perbedaan ekspresi COX-2 yang signifikan pada glomerulus ginjal (p = 0,124). Terdapat perbedaan yang bermakna dari ekspresi COX-2 tubulus dan jaringan interstitial ginjal pada K1 dan K2, K2 dan K3, serta K2 dan K4.

Simpulan: Pemberian ekstrak etanolik biji kelor dengan dosis 150 mg/kgBB dan dosis 200 mg/kgBB selama 28 hari dapat menurunkan ekspresi COX-2 pada tubulus dan jaringan interstisial ginjal tikus putih galur Wistar yang diinduksi diet tinggi lemak tinggi fruktosa.

Kata kunci: ekstrak biji kelor, ekspresi COX-2, jaringan ginjal, diet tinggi lemak tinggi fruktosa