Puff Pastry merupakan salah satu jenis pastry dari Perancis yang dibuat dari campuran tepung terigu, pastry margarine, dan air. Namun, pada inovasi ini ditambah dengan labu kuning untuk mengurangi penggunaan tepung terigu dengan memanfaatkan ketersediaan labu kuning serta sebagai pangan lokal dan pangan fungsional. Pengolahan puff pastry dengan substitusi labu kuning ini dilakukan dengan penambahan labu kuning dalam bentuk tepung dan puree yang memberikan hal baru terhadap cita rasa dan kandungan betakaroten. Proses pembuatan yaitu penimbangan bahan, pembuatan adonan, penggilingan adonan, pelipatan adonan, pengistirahatan adonan, pencetakan adonan, pengovenan, dan pengemasan. Pengujian sensoris uji kesukaan dilakukan untuk mengetahui tingkat kesukaan dan daya terima konsumen. Sampel terpilih dalam pengujian sensoris meliputi sampel puff pastry dengan penambahan labu kuning puree pada sampel F6 (60% = 150 gram). Untuk mengetahui karakteristik produk akhir dilakukan dengan pengujian aktivitas kadar air dengan pengujian 3 kali pengulangan serta pengujian kadar betakaroten (315,70 µg/g). Berdasarkan perhitungan analisis ekonomi yang dilakukan mengenai penentuan HPP, BEP, ROI, POT, NPV, dan B/C ratio, maka usaha produksi Puff Pastry Substitusi Labu Kuning ini menguntungkan dan layak untuk dijalankan.

Kata Kunci : Proses Produksi, Puff Pastry, Labu Kuning Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh differential reinforcement of low rates (DRL) terhadap pengurangan perilaku maladaptif saat proses pembelajaran pada anak tunagrahita kelas III di SLB-C YPSLB Surakarta tahun ajaran 2018/2019. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen subjek tunggal atau single subject research (SSR) dengan desain penelitian A-B. Desain penelitian A-B terdiri dari dua fase yaitu fase baseline (A) dan fase intervensi (B). Subjek penelitian adalah satu siswa tunagrahita kelas III di SLB-C YPSLB Surakarta tahun ajaran 2018/2019. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi. Teknik analisis data menggunakan analisis visual yaitu analisis dalam kondisi dan antar kondisi. Hasil analisis penelitian menunjukkan bahwa DRL berpengaruh positif terhadap perilaku maladaptif subjek. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya perubahan kecenderungan arah trend yang positif, dilihat pada fase baseline arah trend yang cenderung menaik pada fase intervensi arah trendnya menurun. Serta adanya penurunan pada mean level perilaku maladaptif fase baseline dengan rata-rata perilaku yang muncul sebanyak 47,8 pada fase intervensi menjadi 34,86. Berdasarkan hasil di atas, dapat disimpulkan bahwa differential reinforcement of low rates (DRL) berpengaruh terhadap pengurangan perilaku maladaptif saat proses pembelajaran pada anak tunagrahita kelas III di SLB-C YPSLB Surakarta tahun ajaran 2018/2019.

Kata kunci: differential reinforcement of low rates (DRL), perilaku maladaptif, anak tunagrahita