Anis Yuliana Kusumaningrum, Farika Asna Fadillah, 2019, Prarancangan
Pabrik Formaldehid dari Metanol dan Udara dengan Katalis Metal Oxide
Kapasitas 30.000 Ton/Tahun, Program Studi Sarjana Teknik Kimia,
Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta

 
Formaldehid banyak digunakan dalam industri kimia, baik secara langsung
maupun sebagai bahan intermediat untuk sintesis bahan kimia lain, dan terutama
untuk pembuatan resin (urea, melamin, phenol). Untuk memenuhi kebutuhan
dalam negeri dan adanya peluang ekspor yang masih terbuka, maka dirancang
pabrik formaldehid katalis metal oxide kapasitas 30.000 ton/ tahun dengan bahan
baku metanol 0,411 kg/kg produk dan udara 2,95 kg/kg produk. Pabrik
direncanakan berdiri di kawasan industri Bontang, Kalimantan Timur pada tahun
2023.
 
Pembuatan formaldehid merupakan reaksi oksidasi metanol pada fase gas
dengan adanya katalis Iron Molybdenum Oxide dalam reaktor fixed bed multi
tube, pada suhu operasi 305o C dan tekanan +1,3 bar. Pada suhu ini juga terjadi
reaksi samping menghasilkan gas CO dan H2O. Tahapan proses meliputi
penyiapan bahan baku metanol dan udara, pembentukan formaldehid dalam
reaktor, dan pemurnian produk. Produk yang dihasilkan adalah formaldehid
dengan kemurnian 37%.
 Unit pendukung proses pabrik meliputi unit pengadaan air sebanyak 27,27
L/kg produk, pengadaan udara tekan 58,8 psi sebanyak 16,5 L/kg produk,
pengadaan listrik sebesar 0,2084 kW/kg produk, pengadaan bahan bakar sebanyak
36,278 L/kg produk, dan dowterm A sebanyak 5,477 kg/kg produk. Pabrik juga
didukung laboratorium yang mengontrol mutu bahan baku dan produk serta bahan
buangan pabrik.
 
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas (PT), dengan
struktur organisasi line and staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian
jam kerja yang terdiri dari karyawan shift dan non-shift dengan jumlah karyawan
sebanyak 180 orang.
 Hasil analisa ekonomi terhadap prarancangan pabrik formaldehid
diperoleh total investasi sebesar Rp 203.652.743.043,00/tahun dan total biaya
produksi Rp Rp 178.534.129.767,00/tahun dengan harga formaldehid Rp
8.221.650,00/ton. Hasil analisa kelayakan menunjukkan ROI sebelum pajak
44,38% dan setelah pajak 33,28%. POT sebelum pajak 22 bulan dan setelah pajak
40 bulan, BEP 40,61%, SDP 21,87%, DCF sebesar 36,06%, IRR sebesar 34,43%
dan NPV sebesar Rp. Rp 199.493.083.603,00. Berdasar analisa ekonomi dapat
disimpulkan bahwa pendirian pabrik formaldehid dengan kapasitas 30.000
ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.