Penulis Utama | : | Febby Ayu Wibowo |
NIM / NIP | : | D0315027 |
ABSTRAK
Permasalahan perkotaan saat ini sangatlah kompleks, salah satunya urbanisasi yang menyebabkan lahan diperkotaan semakin sempit. Permasalahan tersebut menyebabkan di daerah perkotaan tumbuh permukiman kumuh. Pilot project perubahan sosial kampung kumuh di Kota Malang dimulai dari Kampung Warna- warni Jodipan. Setelah kampung tersebut berkembang, kampung lainnya bermunculan dengan memberikan warna yang berbeda seperti, kampung Tridi yang memiliki banyak gambar mural tiga dimensi dan kampung Biru Arema yang memiliki inovasi pengembangan kampung sepak bola kota Malang yaitu Arema. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui proses perubahan yang terjadi, mengetahui peran masyarakat dalam berpartisipasi merubah kampung, dan diketahui dampak yang timbul saat ketiga kampung tersebut mengalami perubahan. Teori yang digunakan penelitian ini yaitu Fungsionalisme Struktural (AGIL) dari Talcott Parson dan Pendekatan pemberdayaan oleh Edi Suharto yaitu fungsi 5P pemberdayaan masyarakat (Pemungkinan, Penguatan, Perlindungan, Penyokongan, dan Pemeliharaan). Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Sampling dengan memilih informan sesuai dengan kajian dan tujuan penelitian.
Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa proses perubahan sosial kampung wisata tematik dimulai dari muncul inisiasi aktor yakni mahasiswa UMM, Pemuda dan Seniman Kampung, dan Walikota Kota Malang. Setelah penyampaian inisiasi, terlihat tahapan yang dilakukan dimulai dari workshop, perundingan rancangan, launching, hingga dalam publikasi. Selama proses pembangunan kampung, terdapat peran serta masyarakat yang dikoordinir oleh organisasi masyarakat yaitu paguyuban Kampung Warna-warni Jodipan, Tridi, dan Pokdarwis Kampung Biru Arema. Dampak dari aspek ekonomi, sosial, budaya, dan fisik dirasakan masyarakat dengan adanya kampung wisata tematik ini. Proses dari masing-masing kampung tersebut mengakibatkan sistem-sistem di dalam masyarakat memiliki pola penyesuaian yang berbeda-beda. Pada konsep AGIL, Adaptation dilakukan paguyuban maupun pokdarwis kampung untuk merubah kebiasaan peduli terhadap lingkungan dan lebih mandiri dalam mengelola kampung. Goal yang dimiliki ketiga kampung wisata tematik yaitu memandirikan masyarakat untuk meningkatkan potensi yang dimiliki. Integration yang dilakukan kampung wisata tematik dengan cara menjalin relasi dan membagi bagian-bagian di masyarakat agar saling terintegrasi. Latency merupakan cara sistem untuk memelihara dan memperbarui motivasi individu dalam paguyuban dan pokdarwis dengan melakukan tahapan pemeliharaan melalui pertemuan secara rutin. Akibat dari perubahan perkembangan kampung wisata tematik, dalam penelitian ini menjadikan kampung bersifat tentatif atau disebut dengan Kampung Tentatif karena proses dinamika yang terus dialami.
Kata Kunci : Perubahan Sosial, Dinamika, Kampung Wisata Tematik, Kampung Tentatif.
Penulis Utama | : | Febby Ayu Wibowo |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | D0315027 |
Tahun | : | 2019 |
Judul | : | Wajah Kampung Wisata Tematik di Kota Malang (Studi kasus dinamika Kampung Warna-Warni Jodipan, Tridi dan Biru Arema) |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fak. ISIP - 2019 |
Program Studi | : | S-1 Sosiologi |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Fak. ISIP-Jur. Sosiologi-D0315027-2019 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Akhmad Ramdhon S.Sos., M.A |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. ISIP |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|