ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh Related Party Transaction (RPT) aset dan RPT liabilitas terhadap nilai perusahaan. Perusahaan melakukan RPT melalui aktivitas tunneling dengan tujuan untuk mengurangi beban pajak melalui aktivitas transfer pricing antar perusahaan berelasi. Tunneling sebagai bentuk dari RPT abusive mampu menutup sifat propping dari RPT, sehingga efisiensi RPT terkalahkan oleh RPT yang bersifat merugikan.  

Sampel penelitian diambil dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada 2013-2017 dengan metode purposive sampling. Terdapat tiga kriteria dalam penelitian, yaitu terdaftar secara konsisten selama periode tahun 2013-2017, laporan tahunan tersebut telah diaudit, dan terdapat akun RPT Aset dan RPT liabilitas. Populasi penelitian sejumlah 119 perusahaan, sementara sampel penelitian yang sesuai dengan kriteria hanya berjumlah 33 perusahaan dengan 165 observasi. RPT dalam penelitian ini diproksikan dengan RPT aset dan RPT liabilitas, sementara nilai perusahaan diproksikan dengan Price to Earning Ratio (PER).

Hasil penelitian menjelaskan bahwa RPTA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis pertama penelitian ditolak. RPTA tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena sifat RPTA tidak merugikan dan tidak menguntungkan perusahaan. Sementara itu, RPTL memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan, sehingga hipotesis kedua penelitian diterima. Hal ini membuktikan bahwa RPTL lebih memungkinkan dilakukan perusahaan untuk tujuan tunneling dibandingkan dengan propping. 

Kata Kunci: Related Party Transaction, nilai perusahaan, Price to Earning Rati