Di Sub DAS Kapuas Desa Ulak Jaya Sintang terdapat industri pertambangan emas ilegal yang beroperasi dan menghasilkan limbah logam merkuri yang merusak alam. Dampaknya, masyarakat sekitar tidak bisa lagi menggunakan air sungai untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Logam merkuri sangat berbahaya bila dikonsumsi manusia berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian. Di sisi lain, limbah tambang juga merusak kelestarian lingkungan.

Berangkat dari masalah di atas penelitian ini memanfaatkan zeolite, arang aktif, claystone, sebagai penjerap logam merkuri pada limbah di Sub DAS Kapuas. Konsentrasi logam merkuri dalam air limbah dapat dikurangi dengan cara penjerapan menggunakan adsorben yang ditentukan dari hasil isotherm Langmuir atau Freundlich. Penjernihan awal air limbah dari logam merkuri dilakukaan secara batch menggunakan zeolite, claystone, dan arang aktif dengan variasi komposisi 100:0:0, 25:50:25, dan 25:25:0. Penjerapan logam merkuri dilakukan dalam suatu pipa kontinyu dengan 6 komposisi, waktu kontak sebanyak 5 kali. Analisis penurunan kadar logam merkuri dilakukan berdasarakan data kuantitatif AAS.  

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar logam merkuri dalam limbah awal sebesar 64 ppm turun menjadi 0,0002 ppmdengan kondisi optimum komposit zeolite, claystone, dan arang aktif  pada variasi 100:0:0, 25:50:25, dan 25:25:50. Kondisi optimum jerapan dicapai pada waktu kontak 9 jam. Penurunan kadar merkuri pada limbah memberi manfaat yang baik bagi masyarakat. Air dari Sub DAS Kapuas dapat digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan hidup sehari hari.

Kata kunci: Zeolit, Claystone, Arang aktif, Limbah Hg, Penambangan Emas