ABSTRAK

Latar belakang: Anatomi merupakan salah satu ilmu dasar yang penting untuk menunjang kinerja seorang dokter dalam menjalankan praktik klinis. Namun kurikulum anatomi mahasiswa kedokteran saat ini sudah mengalami banyak perubahan yang sangat signifikan. Beberapa diantaranya adalah banyaknya materi yang ditambahkan, namun tidak diimbangi dengan penambahan durasi masa pendidikan mahasiswa kedokteran. Salah satu sistem dalam pembelajaran anatomi yang memiliki materi cukup banyak adalah sistem saraf. Banyaknya materi anatomi sistem saraf yang harus dipelajari dalam waktu terbatas inilah yang menjadi landasan bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini. 

Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode Delphi 2 putaran. Subyek penelitian adalah dokter umum  di Indonesia berjumlah 20 orang yang dipilih melalui purposive sampling.  Kuesioner  awal  disusun oleh peneliti berdasarkan tiga buku teks anatomi dan satu penelitian tentang materi inti anatomi. Delphi putaran pertama  panel diminta untuk memilih topik yang penting dan menambahkan jika ada topik  yang belum ditulis. Delphi putaran kedua panel memberi rangking 1-4. Level konsensus yang ditetapkan peneliti sebesar  70%. 

Hasil penelitian: Pada Delphi putaran pertama tidak didapatkan penambahan komponen, namun 74 komponen dihilangkan. Sehingga jumlah komponen berkurang dari 531 menjadi 457. Delphi putaran kedua didapatkan materi inti anatomi sebanyak 185 dari 457 komponen. 

Simpulan penelitian: Konsensus dokter umum didapatkan sebanyak 185 materi inti dari keseluruhan materi anatomi sistem saraf. Didapatkan juga alasan atau korelasi klinis dari materi sistem saraf yang dianggap penting oleh para panel.  Hasil tersebut didapatkan dari panel yang berasal dari berbagai daerah sehingga dapat mewakili pendapat dokter umum di Indonesia. 

Kata kunci : anatomi, materi inti, sistem saraf, konsensus dokter umum, metode Delphi.