ABSTRAK

Keke Audia Vikarin. 2019. E0014221. EKSISTENSI ARBITRASE ONLINE SEBAGAI MODEL PENYELESAIAN SENGKETA E-COMMERCE DI INDONESIA. Penulisan Hukum (Skripsi). Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana eksistensi arbitrase online di beberapa negara yaitu Republik India, Republik Rakyat China, dan Belanda, serta untuk mengetahui keabsahan arbitrase online sebagai model penyelesaian e-commerce di Indonesia.

Penelitian ini merupakan sebuah penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah mendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan perbandingan (comparative approach). Bahan yang digunakan dalam penulisan ini diperoleh dari bahan hukum primer dan bahan hukum skunder dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi kepustakaan. Dalam menganalisis bahan hukum, digunakan cara silogisme deduksi.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpukan bahwa, Pertama, meskipun India dan China belum memiliki aturan khusus mengenai Online Dispute Resolution (ODR) termasuk arbitrase online seperti Belanda, tetapi arbitrase online tetap dapat diterapkan sebagai model penyelesaian sengketa karena tidak menyalahi aturan perundang-undangan. Selain itu, lembaga penyedia layanan arbitrase online juga memiliki aturan prosedural sendiri yang telah disesuaikan dengan undang-undang yang berlaku di negaranya. Kedua, arbitrase online sah untuk diterapkan di Indonesia berdasarkan 5 (lima) alasan, yaitu: (1)arbitrase online sebagai model penyelesaian sengketa yang dipilih oleh para pihak berdasarkan Asas Pacta Sunt Servanda, Asas Konsensualisme, dan Asas Kebebasan Berkontrak(2) Perjanjian online berlaku dan sah (3) Prosedur pelaksanaan arbitrase online terdokumentasi (4)Putusan arbitrase online memiliki kekuatan hukumdan (5)Analogi modernisasi Peradilan melaluie-court.