ABSTRAK

Pembangunan ekonomi daerah merupakan sistem dalam menata sumber daya daerah yang dilakukan dengan kerjasama antar masyarakat dan  pemerintah daerah untuk menghasilkan pertumbuhan ekonomi serta lapangan kerja baru bagi wilayah tersebut. Provinsi Jambi merupakan salah satu Provinsi yang memiliki beberapa  potensi dalam berbagai sektor ekonominya, namun pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jambi pada tahun 2012-2017 mengalami fluktuasi hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor terutama tidak stabilnya harga komuditas karet dan sawit serta banyaknya kasus kebakaran lahan diberbagai daerah di Provinsi jambi, oleh karena itulah perlu sektor-sektor ekonomi perlu diolah dengan baik untuk menaikkan  pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya. Penelitian ini menggunankan analisis Tipologi Klassen untuk mengetahui pola dan stuktur ekonomi, analisis Location Quotient (LQ) untuk mengetahui sektor unggulan dan analisis regresi data panel digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan di kabupaten/kota di Provinsi Jambi.
Hasil analisis menunjukkan bahwa daerah kabupaten di Provinsi Jambi struktur ekonominya masih terdiri dari sektor primer seperti pertanian dan pertambangan, sedangkan untuk struktur ekonomi di daerah kota terdiri atas sektor skunder dan tersier seperti kategori Industri Pengolahan, persagangan dan sektor jasa. Berdasarkan hasil LQ dan Tipologi Klasen menunjukkan bahwa Kota Sungai Penuh yang termasuk dalam klasifikasi daerah yang maju dan tumbuh cepat. Untuk daerah berkembang cepat yaitu Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Merangin, Tebo, Bungo, dan Kerinci. Sedangkan hasil LQ untuk daerah berkembang cepat yaitu Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, Merangin, Tebo, Bungo, dan Kerinci dan untuk daerah tertinggal seperti Kabupaten Sarolangun nilai LQ masih sangat tergantung pada sektor primer. Berdasarkan analisis regresi data panel digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteran diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, TPT dan Kemiskinan mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap IPM.

Kata kunci: Sektor unggulan, Location Quotient (LQ), regresi data panel.