AbstrakKeberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) berbasis Internetsudah mengalami pertumbuhan yang signifikan di Indonesia. TIK dan Internetdipandang sebagai katalisator perubahan. Akan tetapi, dalam upayapeningkatan akses pengunaan TIK berbasi Internet selalu tidak dibarengidengan pemerataan secara geografis. Hal ini yang menciptakan kesenjangandigital antara desa dan kota. Kondisi ini kemudian menciptakan suatu gerakandesa membangun sadar Internet menginisiasi cecara mandiri mendirikanjaringan Cyber Village. Akan tetapi,pengembangan desa berbasis Internetdinegara berkembang selalu dihadapkan pada persoalan aspek teknologi,sosial dan budaya.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenaiproses implementasi Cyber Village di Desa Campurejo yang berlokasididaerah perbatasan lereng pegunungan. Penelitian ini menggunakan metodekualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi danstudipustaka. Analisa dilakukan menggunakan teori faktor implementasiEdward III. Penelitian ini menjabarkan peran sikap pelaksana aktor KepalaDesa, pemerintah desa dan pemuda desa yang mampu menjadi inisiatorperubahan dalam proses berdirinya teknologi Cyber. Akan tetapi, belumadanya pelatihan yang tersistematis, keterbatasan sumber daya manusia,anggaran, fasilitas. Ditambah sikap masyarakat yang pasif serta tidakdidukungnya sistem manejemen dan proses kerja yang efektif dari pemerintahdesa menjadikan proses implementasi Cyber mengalami perlambatan.Sehingga, implementasi Cyber Village Campurejo baru sebatas mendirikanbelum kedalam tahap pemberdayaan. Pembentukan jaringan Cyber desa yangmandiri dan terencana menjadi salah satu hal penting yang perlu diperhatikandalam upaya mewujudkan masyarakat melek teknologi informasi dankomunikasi berbasis InternetKata Kunci : Desa Internet, ICT, Cyber village, Implementasi