×
Sektor pertanian memiliki peran yang besar dalam penyediaan pangan nasional, dimana beras menjadi salah satu makanan pokok bangsa Indonesia yang harus terjamin kualitas dan ketersediaannya. Bahan pangan yang dikonsumsi menjadi perhatian publik seiring beredarnya fakta tentang dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan bahan kimia (pupuk dan pestisida) dalam proses produksinya. Permasalan tersebut mendorong manusia untuk menciptakan inovasi baru dalam bidang pertanian, yaitu dengan penerapan sistem pertanian organik.
Komunitas Ngawi Organik Center (KNOC) merupakan lembaga masyarakat yang bergerak pada pertanian organik yang berlokasi di Desa Guyung, Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi. KNOC menerapkan sistem pertanian terintegrasi dari hulu hingga hilir, dengan metode System Of Rice Intensification (SRI), dan Internal Control System (ICS) sebagai pengendalian mutu. Beras organik “Ratu Agung” produksi KNOC telah lulus sertifikasi sejak tahun 2013 yang diberikan oleh Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS) Jawa Timur. Konsumen beras organik berasal dari kalangan terbatas, sehingga terdapat motif yang mendasari masyarakat dalam keputusan untuk mengkonsumsi beras organik.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor pembentuk motivasi masyarakat, menganalisis tingkat motivasi masyarakat, dan menganalisis hubungan antara faktor-faktor pembentuk motivasi dengan tingkat motivasi masyarakat dalam mengkonsumsi beras organik di Kabupaten Ngawi. Metode dasar yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik studi kasus. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yang terdiri dari 70 responden konsumen beras organik “Ratu Agung” di Kabupaten Ngawi. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman (r_S) dengan program SPSS Statistics 17.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas kepala keluarga responden berumur antara 46-55 tahun, pendidikan formal kepala keluarga tamat Diploma/Sarjana, masyarakat tergolong kelas menengah atas dengan besar pendapatan keluarga 4.600.000 - 14.000.000 rupiah perbulan, besar tanggungan keluarga empat orang. Lingkungan ekonomi sangat tinggi; sedangkan lingukungan sosial, tingkat kekosmopolitan, dan bauran pemasaran tergolong tinggi. Kebutuhan sosial mendominasi tingkat motivasi masyarakat dalam mengkonsumsi beras organik di Kabupaten Ngawi yaitu berada pada kategori sangat tinggi. Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara faktor pendapatan, lingkungan sosial, lingkungan ekonomi, dan bauran pemasaran dengan motivasi masyarakat dalam mengkonsumsi beras organik pada taraf kepercayaan 99%; faktor pendidikan formal dan tingkat kekosmopolitan terdapat hubungan yang signifikan pada taraf kepercayaan 95%; sedangkan faktor umur dan besar tanggungan keluarga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan motivasi masyarakat dalam mengkonsumsi beras organik di Kabupaten Ngawi