Pada tahun 2018, Indonesia menduduki peringkat kesebelas negara paling berpolusi di dunia. Sumber polusi udara disebabkan oleh kendaraan motor dan cara untuk mengatasinya adalah dengan menghadirkan kendaraan listrik. Kendaraan listrik adalah sebuah kendaraan yang sumber energi utamanya adalah baterai, dimana baterai yang memiliki performa terbaik adalah baterai lithium. Pada sebuah baterai, keamanan merupakan kunci performa dan fundamental yang menjadimasalah utama untuk kendaraan listrik dan jika keamanan tidak terpenuhi akan menimbulkan bahaya. Universitas Sebelas Maret (UNS) telah melakukan komersialisasi baterai lithium LFP, NCA, dan MNC melalui teaching factory dengan menawarkan beberapa keunggulan yang dimiliki baterai lithiumnya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian tingkat kesiapan teknologi pada unit produksi baterai lithium-ion UNS terhadap IEC 62660-3:2016, selain itu juga mengidentifikasi pemenuhan terhadap customer needs and benefits dan technical response, dan memberikan rekomendasi untuk mengurangi gap antara proses produksi UNS terhadap IEC 62660-3:2016. Penelitian ini menggunakan metode Quality Functional Deployment (QFD) yaitu dengan House of Quality (HOQ) untuk menentukan tingkat kesiapan pabrik baterai lithium UNS terhadap standar IEC 62660-3:2016. Penentuan tingkat kesiapan teknologi pada penelitian ini memperhatikan empat komponen teknologi yaitu technoware, humanware, infoware, dan orgaware. Empat komponen teknologi tersebut menggunakan kriteria yang terdapat dalam derajat kecanggihan komponen teknologi  UNESCAP. Luaran dari penelitian ini yaitu penilian tingkat kesiapan teknologi pabrik lithium-ion UNS yang dapat dijadikan acuan pabrik lithium-ion UNS dalam memenuhi standar IEC 62660-3:2016.</p>

Kata kunci : baterai lithium; kesiapan teknologi; QFD; UNESCAP</p>

 </p>