Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mampu bertahan pada saat krisis ekonomi di Indonesia tahun 1998. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) pasca krisis ekonomi jumlah UMKM cenderung meningkat. Jumlah UMKM binaan, aset, dan ommset juga mengalami kenaikan setiap tahunnya. UMKM mampu menyerap tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran di Indonesia. Jumlah perempuan pengusaha di Indonesia lebih besar dibanding laki-laki. Banyak perempuan pengusaha mengalami kesulitan dalam permodalan. Perempuan mengalami kesulitan dalam mengakses pinjaman ke perbankan.  Lembaga Keuangan Mikro (LKM) hadir guna memberikan kemudahan akses bagi perempuan dalam permodalan. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) merupakan salah satu LKM yang memberikan fasilitas pembiayaan bagi perempuan. Selain itu terdapat faktor tingkat pendidikan, lama usaha, keuangan usaha dan agunan yang diperhatikan BMT dalam memberikan pembiayaan modal usaha.
Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda. Data kuantitatif yang digunakan ialah data primer dan data sekunder. Kuesioner yang digunakan berbentuk skala likert. Hasil penelitian menyatakan bahwa jenis kelamin dan pendidikan tidak berpengaruh pada keputusan BMT terhadap pemberian modal usaha. Lama usaha, keuangan usaha, resiko usaha, agunan berpengaruh pada keputusan BMT terhadap pemberian modal usaha.

Kata Kunci : UMKM, LKM, BMT