Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) alasan guru menggunakan model Reciprocal Teaching dalam pembelajaran sejarah ; (2) Proses pembelajaran dengan menggunakan model Reciprocal Teaching dalam pembelajaran sejarah ; (3) Pengaruh penggunaan model Reciprocal Teaching terhadap proses dan hasil  pembelajaran sejarah ; (4) Kendala-kendala dan solusi yang di ambil guru dalam pembelajaran menggunakan model Reciprocal Teaching.
Penelitian ini menggunakan model deskriptif kualitatif. Data penelitian dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Pengujian data dilakukan dengan teknis triangulasi, yaitu triangulasi data dan triangulasi metode.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Alasan guru menggunakan model Reciprocal Teaching adalah kurangnya keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran sejarah serta minimnya kesadaran untuk belajar secara mandiri; (2) Proses pembelajaran menggunakan model Reciprocal Teaching pertama guru memilih “siswa guru” lalu kemudian memberi sedikit pengarahan untuk mengajar. Pada awal penerapan model Reciprocal teaching guru memperkenalkan Reciprocal teaching (Pengajaran Terbalik), dengan menjelaskan prosedurnya. Kemudian guru memodelkan Reciprocal teaching tahap demi tahap, tahap awal dalam pembelajaran ini siswa terbagi menjadi kelompok kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 siswa. Setelah itu guru membagikan bacaan kemudian dengan menggunakan paragraf pertama dalam suatu bacaan siswa diminta untuk membaca, kemudian menjelaskan informasi yang telah mereka peroleh dari membaca. ; (3) Model Reciprocal Teaching berpengaruh terhadap proses dan hasil  pembelajaran sejarah. Proses dan hasil diperoleh dari evaluasi meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap siswa. Peningkatan tersebut ditandai dengan menurunya kesalahan-kesalahan konsep dan prinsip; meningkatnya aktivitas siswa; meningkatnya minat siswa terhadap sejarah; meningkatnya interaksi antar siswa selama pembelajaran.; (4) Kendala pembelajaran menggunakan model Reciprocal Teaching dalam pembelajaran sejarah adalah kurangnya perhatian siswa kepada pelajaran dan hanya memperhatikan aktifitas siswa yang berperan sebagai guru. Adanya “siswa guru” adalah hal baru bagi siswa, keberadaan mereka dapat sangat menarik perhatian siswa lain sehingga mengganggu fokus belajar siswa dan kelas menjadi ricuh. Solusi dari kendala tersebut adalah dengan memilih ”siswa guru” yang berkompeten dan dapat berkomunikasi dua arah secara baik.

Kata Kunci : Reciprocal Teaching, Model Pembelajaran, Pembelajaran Sejarah