Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui strategi komunikasi sebagai sarana promosi pembentukan rintisan kawasan wisata Pancot. Pembentukan rintisan kawasan wisata Pancot ini didasarkan pada kearifan lokal budaya pancot yaitu upacara adat Mondhosiyo yang masih terus dilakukan setiap selasa kliwon wuku Mondhosiyo. berawal dari munculnya situs watu gilang masyarakat mulai mengembangkan potensi pariwisata agar dapat menjadi daya tarik, mengingat lingkungan Pancot mempunyai potensi pariwisata yang banyak.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara mendalam dengan beberapa informan penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi promosi yang dilakukan masyarakat lingkungan Pancot dalam upaya mempromosikan pembentukan rintisan kawasan wisata dengan model promosi menggunakan AIDDA.

Hasil dari penelitian ini yaitu masyarakat lingkungan Pancot sudah sadar akan potensi pariwisata dan budaya yang ada di sekitar mereka  dalam upaya mempromosikan pembentukan rintisan kawasan wisata. Dari segi kelembagaan perlu dibentuk kelompok sadar wisata agar dapat mengoordinir kegiatan wisata dan promosi. Daya tarik potensi wisata Lingkungan Pancot masih memerlukan pengemasan secara kreatif serta fasilitas dan aksesibilitas lingkungan Pancot perlu pengembangan lagi agar wisatawan banyak yang tertarik untuk datang. Upaya promosi yang dilakukan masyarakat Lingkungan Pancot perlu ditingkatkan dalam segi promosi offline melalui gapura wisata serta promosi online melalui media sosial.