BSTRAk

PEMBERIAN ZEOLIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP PENINGKATAN
N TANAH, SERAPAN N DAN HASILI KEDELAI PADA ALFISOLS. Skripsi : Putri Alvernia (H0213033). Pembimbing : Slamet Minardi, Suntoro Wongso Atmojo. Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret (UNS) – Surakarta.

Produksi dan konsumsi kedelai di Indonesia sampai saat ini masih terjadi kesenjangan yang sangat lebar. Upaya peningkatan produksi kedelai di Indonesia untuk menekan impor dilakukan melalui upaya ekstensifikasi, salah satu nya yaitu Alfisols. Alfisols merupakan tanah yang mengalami pelapukan intensif dan perkembangan lanjut dengan kesuburan kimia yang rendah. Nitrogen merupakan unsur yang paling penting bagi pertumbuhan dan pengisian biji kedelai. Namun, ketersediaan nitrogen dalam tanah umumnya sangat rendah. Padahal kuantitas dan kualitas hasil biji kedelai yang tinggi memerlukan pasokan N yang tinggi pula.  Nitrogen mudah hilang dari tanah maka perlu dikurangi kehilangannya dengan membentuk pupuk dalam bentuk tersedia  lambat (slow release). Penambahan zeolit dan pupuk kandang perlu dilakukan sebagai bahan slow release untuk mengurangi kehilangan nitrogen dari tanah.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 - September 2016. Penanaman dilaksanakan di Lahan Kering Alfisol, desa Sukosari, Jumantono. Analisis laboratorium dilakukan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah FP UNS. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktorial dengan dua faktor yaitu zeolit dan pupuk kandang. Dosis zeolit terdiri dari 3 taraf yaitu (Z0: 0 ton/ha, Z1: 2,5 ton/ha, dan Z2: 5 ton/ha). Jenis pupuk kandang yang terdiri dari 3 jenis yaitu (P0: tanpa pupuk kandang , P1: pupuk kandang puyuh 5 ton/ha, dan P2: pupuk kandang sapi 5 ton/ha). Masing-masing kombinasi perlakuan diulang 3 kali sehingga diperoleh 27 unit percobaan. Analisis data dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA), apabila berbeda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan tingkat kepercayaan 95% (?=5%)
Hasil penelitian menunjukkan pemberian zeolit dengan dosis 5 ton/ha memberikan pengaruh tertinggi ditunjukkan dengan peningkatan N total tanah dari 0,37% menjadi 0,50% (35,13%) dan serapan N dari 6,22 g/tanaman menjadi 9,54 g/tanaman (53,37%). Pemberian pupuk kandang sapi dengan dosis 5 ton/ha memberikan pengaruh tertinggi ditunjukkan dengan peningkatan N total tanah dari 0,37% menjadi 0,52% (40,54%) dan serapan N dari 6,58 g/tanaman menjadi 9,8 g/tanaman  (48,93%). Adanya interaksi antara pemberian zeolit dan pupuk kandang meningkatkan nilai KTK tanah, jumlah polong isi, jumlah polong total, berat 1000 biji dan berat seluruh biji dengan hasil tertinggi pada pemberian dosis zeolit 5 ton/ha+pupuk kandang sapi. Pengaruh tertinggi ditunjukkan dengan peningkatan KTK tanah dari 23,56 cmol/kg menjadi 49,16 cmol/kg (108,65%), jumlah polong isi dari 35 polong/tanaman menjadi 78 polong/tanaman (122,85%), jumlah polong total dari 56 polong/tanaman menjadi 101 polong/tanaman (80,35%), berat 1000 biji dari 113 g menjadi 153 g (34,65%), dan berat seluruh biji dari 113,58 g/petak menjadi 152,94 g/petak  (55,90%).