×
Erosi merupakan kejadian alamiah yang sampai saat ini sulit atau tidak bisa dihilangkan, khusunya untuk lahan-lahan yang digunakan untuk kegiatan pertanian. Erosi dapat berbahaya jika besarnya erosi sudah diambang batas yang diperbolehkan. Erosi tanah menjadi penyumbang terbesar dari terjadinya degradasi lahan. Makin kritis lahan, maka makin rendah daya dukung terhadap pertumbuhan tanaman, sehingga produksinya merosot. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya nilai prediksi erosi metode USLE (Universal Soil Loss Equation) di Kecamatan Widodaren Kabupaten Ngawi. Serta dapat memberikan rekomendasi ataupun arahan tindakan konservasi berdasarkan tingkat bahaya erosinya. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2018 di Kecamatan Widodaren, Laboratorium Fisika dan Konservasi Tanah serta Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret dengan menggunakan deskrriptif eksploratif secara purposive sampling. Parameter yang digunakan yaitu erosivitas hujan (R), erodibilitas tanah (K), kemiringan dan panjang lereng (LS), vegetasi penutup tanah (C) dan tindakan konservasi (P). Hasil dari overlay peta lereng, tanah dan penggunaan lahan didapatkan 24 Satuan Peta Lahan (SPL). Hasil analisis prediksi erosi dengan menggunakan metode USLE mendapatkan nilai Prediksi erosi di Kecamatan Widodaren yang paling kecil pada SPL SIM1 yaitu 0,01 ton/ha/tahun. Prediksi erosi yang terbesar terdapat pada SPL TIIIIG1 yaitu 168,17 ton/ha/tahun. Erodibilitas tanah yang tinggi menyebabkan nilai prediksi erosi yang besar. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor panjang dan kemiringan lereng serta vegetasi penutup tanah dan tindakan konservasi yang dilakukan. Tingkat Bahaya Erosi termasuk dalam kelas sangat ringan sampai berat. Alternatif tindakan konservasi dilakukan apabila prediksi erosi (A) lebih besar erosi yang diperbolehkan (EDP). Alternatif tindakan konservasi yang dapat dilakukan antara lain dengan metode vegetatif yaitu penanaman cover crop sampai dengan mekanik seperti pembuatan teras