×
Tujuan penelitian ini adalah (1) menginvestigasi faktor-faktor yang melatarbelakangi kecemasan siswa dalam belajar Bahasa Inggris; dan (2) mengidentifikasi pengaruh kecemasan dalam belajar terhadap perilaku siswa di kelas Bahasa Inggris.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Mei 2017 di SMA Negeri 4 Surakarta yang terletak di Jl. Adi Sucipto No. 1 Surakarta. Sumber data meliputi peristiwa dan wawancara. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan kuisioner.
Penampilan siswa pembelajar Bahasa Inggris diamati dan dicatat. Data dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif model interaktif yang meliputi reduksi data, tampilan data, dan penarikan kesimpulan.
Berdasarkan observasi, wawancara mendalam, dan kuisioner, dapat disimpulkan bahwa: (1) faktor-faktor yang melatarbelakangi kecemasan siswa dalam belajar Bahasa Inggris dikategorikan menjadi tiga, yaitu a) faktor tata bahasa, b) kecemasan terhadap tugas, dan c) hubungan perseorangan di dalam kelas. (2) Pengaruh kecemasan dalam belajar terhadap perilaku siswa terlihat dalam berbagai bentuk seperti gugup, gerak tubuh yang tidak biasa, enggan berbicara, pengabaian tugas belajar, keluhan terhadap materi, enggan mengikuti kegiatan yang dierikan guru, dan memiliki niat untuk bolos kelas. Kecemasan dalam belajar dapat mempengaruhi perilaku siswa secara beragam karena perbedaan karakteristik mereka masing-masing.
Rasa cemas dalam batas tertentu bermanfaat bagi siswa agar siap dan waspada atas tugas-tugas dalam belajar. Sebaliknya, kecemasan yang terlalu tinggi akan menghalangi siswa meraih kesuksesan dalam belajar karena rasa takut untuk mencoba. Bagaimanapun, keseimbangan dibutuhkan dalam belajar. Oleh karena itu, kecemasan dalam belajar perlu diperhatikan dengan baik agar dampaknya terhadap siswa dapat dikurangi dan manfaat yang ada dapat dimaksimalkan dengan memperhatikan faktor-faktor psikologis dan perasaan siswa.