Perindustrian merupakan kegiatan manusia untuk mengubah bentuk dari hasil usaha pertanian atau pengumpulan sehingga dapat lebih memenuhi kebutuhan manusia. Hasil dari usaha pertanian tidak dapat secara langsung dikonsumsi, selanjutnya akan diolah menjadi produk olahan oleh sektor industri. Kegiatan ini dilakukan untuk meningkatkan manfaat dan nilai ekonomis dari produksi pertanian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar biaya, penerimaan, dan keuntungan, mengetahui besar efisiensi usaha, mengetahui besar risiko usaha, mengetahui besar Break Even Point (BEP) dari Agroindustri Sale Pisang di Kabupaten Pacitan.
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Lokasi penelitian yaitu di Kabupaten Pacitan tepatnya di Kecamatan Pacitan dengan pertimbangan bahwa di daerah ini terdapat usaha agroindustri yang mengolah buah pisang segar menjadi sale pisang berskala rumah tangga dan masih terus berproduksi hingga saat ini. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi, dan pencatatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata biaya total usaha agroindustri sale pisang basah Rp 2.318.419,80 per bulan, sale pisang kering Rp 4.900.254,37 per bulan, sale pisang basah dan kering Rp 4.801.185,48 per bulan. Penerimaan rata-rata sale pisang basah Rp 3.716.666,67 per bulan, sale pisang kering Rp 9.003.676,47 per bulan, sale pisang basah dan kering Rp 8.178.750,00 per bulan. Keuntungan rata-rata sale pisang basah Rp 1.398.246,87 per bulan, sale pisang kering Rp 4.103.422,10 per bulan, sale pisang basah dan kering Rp 3.377.564,52 per bulan.
Efisiensi usaha sale pisang basah 0,60, sale pisang kering 0,84, sale pisang basah dan kering 0,70. Hal ini menunjukkan bahwa usaha agroindustri sale pisang di Kabupaten Pacitan yang dijalankan sudah efisien yang ditunjukkan dengan nilai B/C rasio lebih dari suku bunga bank. Diketahui bahwa bank yang digunakan adalah Bank BRI dengan suku bunga 0,35% pada bulan Mei 2017. Usaha Agroindustri Sale Pisang di Kabupaten Pacitan untuk usaha sale pisang basah memiliki nilai koefisien variasi (CV) kurang dari 0,5 yaitu sebesar 0,31 dan nilai batas bawah keuntungan (L) lebih dari (>nol yaitu sebesar Rp 533.332,58, sehingga tidak terdapat peluang kerugian. Untuk usaha sale pisang kering memiliki nilai koefisien variasi (CV) lebih dari 0,5 yaitu sebesar 0,67 dan nilai batas bawah keuntungan (L) kurang dari (<) nol yaitu sebesar -Rp 1.415.116,01, sehingga terdapat peluang kerugian. Untuk usaha sale pisang basah dan kering memiliki nilai koefisien variasi (CV) kurang dari 0,5 yaitu sebesar 0,15 dan nilai batas bawah keuntungan (L) lebih dari (>) nol yaitu sebesar Rp 2.362.192,69, sehingga tidak terdapat peluang kerugian.
Pengusaha sale pisang basah akan selalu mendapatkan keuntungan karena penerimaan rata-rata Rp 3.716.666,67 per bulan lebih besar dari BEP Rp 1.296.978,75 per bulan, produksi rata-rata sebesar 1.623,33 ons per bulan lebih besar dar BEP 548 ons per bulan, dan harga rata-rata sebesar Rp 2.333,33 per ons lebih besar dari BEP Rp 1.428,18 per ons. Pengusaha sale pisang kering akan selalu mendapatkan keuntungan karena penerimaan rata-rata Rp 9.003.676,47 per bulan lebih besar dar BEP Rp 1.240.359,94 per bulan, produksi rata-rata 3.139,71 ons per bulan lebih besar dari BEP 441 ons per bulan, harga rata-rata Rp 2.838,24 per ons lebih besar dari BEP Rp 1.470,23 per ons. Pengusaha sale pisang basah dan kering akan selalu mendapatkan keuntungan karena penerimaan rata-rata Rp 8.178.750,00 per bulan lebih besar dari BEP Rp 1.318.591,44 per bulan, produksi rata-rata 3.125 ons per bulan lebih besar dar BEP 536 ons per bulan.