ABSTRAK
Relawan merasa keberadaan hidupnya menjadi berguna dan bahagia ketika memberikan pertolongan pada keadaan darurat. Sehingga kegiatan relawan mengarahkan individu pada pencarian kebermaknaan hidup. Kegiatan relawan menumbulkan compassion satisfaction yang membantu individu dalam pemaknaan kegiatan sehari- hari. Kegiatan relawan membuat individu mempunyai sterotipe heroism dan memberikan nilai- nila untuk pemaknaa hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan compassion satisfaction dan heroism dengan kebermaknaan hidup pada relawan SAR di Surakarta.
Responden penelitian berjumlah 76 relawan SAR di Surakarta. Relawan SAR yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi SAR Human Nature Care (HNC) Lanud Adi Soemarmo, Bakorlak Emergency SAR UNS, SAR Anak Gunung Lawu (AGL), SAR Solo Rescue Unit (SRU), PPA&K Emergency SAR HIMALAWU dan SAR Sukoharjo. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah purposive sampling. Instrumen yang digunakan adalah Skala Kebermaknaan Hidup (? = 0.852), Skala Compassion Satisfaction (? = 0.826), dan Skala Heroism (? = 0.685).
Analisis non parametrik untuk uji simultan menggunakan regresi logistik biner. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan positif signifikan yang sedang antara compassion satisfaction dan heroism dengan kebermaknaan hidup (R=0,5; p=0,000). Uji parsial menggunakan parametrik menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara compassion satisfaction dengan kebermaknaan hidup (R=0,637; p=0,000). Hubungan heroism dengan kebermaknaan hidup diuji dengan non parametrik hasilnya menujukkan tidak adanya hubungan yang signifikan (R=0,149; p=0,074). Simpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara compassion satisfaction dan heroism dengan kebermaknaan hidup. Semakin tingginya compassion satisfaction dan heroism maka semakin tinggi pula kebermaknaan hidup individu.

Kata kunci: compassion satisfaction, heroism, kebermaknaan hidup,