Industri   furniture   mempunyai    peranan   penting   dalam   pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan salah satu kegiatannya yaitu perdagangan internasional. Selama satu tahun terakhir nilai ekspor industri furniture mengalami peningkatan. Hal ini yang mengakibatkan pula meningkatnya  persaingan industri di pasar gobal. Sehingga  perlu dilakukan  perbaikan  dalam  hal efisiensi  produksi  sesuai  dengan empat  pilar  yang  berpengaruh  terhadap  daya  saing  pasar  global.  Penelitian  ini berfokus  pada subproduk  Barwon Dining Chair karena memiliki permintaan paling banyak dan konstan dengan rata-rata permintaan 57 unit per bulan sedangkan perusahaan mengalami keterlambatan sebesar 88% dengan rata-rata keterlambatan 14 hari. Penetapan value added, non value added, dan necessary non value added digunakan untuk menggambarkan current VSM sebagai penjelasan mengenai alur proses produksi. Failure and Effect Analysis (FMEA) digunakan untuk mengidentifikasi suatu sistem yang memiliki risiko terjadinya kegagalan dan akibat yang ditimbulkannya dengan pemberian nilai mulai dari  severity, occurance, dan detectability dan menghasilkan jumlah RPN terbesar di stasiun assembly sebesar 45. Usulan yang diberikan berupa desain rak warehouse dan box pada stasiun assembly yang dapat mengurangi waktu kurang lebih 2 menit.

Kata kunci: Lean Manufacturing, Value Stream Mapping (VSM), Diagram Pareto,
Failure and Effect Analysis (FMEA)