ABSTRAK

Latar belakang: Infeksi sifilis merupakan salah satu bagian dari infeksi menular seksual dan merupakan pintu masuk infeksi HIV. Prevalensi infeksi sifilis pada penderita infeksi HIV bervariasi di berbagai kota maupun negara, hal tersebut di pengaruhi oleh berbagai faktor risiko seperti faktor sosiodemografik, pengetahuan, perilaku kesehatan dan perilaku seksual yang berisiko. Program pengawasan dan pencegahan transmisi penyakit tersebut akan mudah dibuat apabila faktor risiko yang mempengaruhi prevalensi tersebut diketahui. Penelitian tentang prevalensi infeksi sifilis pada penderita infeksi HIV dan faktor risiko yang mempengaruhinya di Surakarta belum pernah diteliti.
Tujuan: Penelitian dilakukan untuk mengetahui faktor risiko apa saja yang mempengaruhi terjadinya infeksi sifilis pada penderita infeksi HIV di Surakarta.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan studi cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 170 subyek dengan menggunakan teknik quota sampling. Analisis data menggunakan analisis bivariat, multivariat dengan metode regresi logistik dan analisis jalur dengan menggunakan structural equation modeling (SEM).
Hasil: Prevalensi infeksi sifilis pada penderita infeksi HIV pada penelitian ini adalah sebesar 27,1%. Terdapat hubungan antara faktor sosiodemografik (jenis kelamin, usia, pekerjaan, status pernikahan dan tempat bertemu); faktor pengetahuan (pengetahuan tentang IMS dan pengetahuan tentang HIV); faktor perilaku seksual yang berisiko (usia pertama kali berhubungan, orientasi seksual dan jumlah pasangan seksual) terhadap prevalensi infeksi sifilis pada penderita infeksi HIV.
Kesimpulan: Terdapat pengaruh faktor risiko (faktor sosiodemografi, pengetahuan dan perilaku seksual berisiko) yang signifikan terhadap prevalensi infeksi sifilis pada penderita infeksi HIV di Surakarta.
Kata kunci: faktor risiko, infeksi sifilis, penderita infeksi HIV