×
Sektor peternakan merupakan sektor penghasil utama komoditi daging, susu, dan telur. Komoditi telur merupakan salah satu komoditi peternakan dengan konsumsi yang tinggi, baik telur dari ayam ras maupun telur bebek. Dalam usaha peternakan ayam tentu terdapat risiko. Salah satu peternakan ayam ras petelur yang mengalami risiko adalah Pranoto Farm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber risiko dalam budidaya yang dapat terjadi pada peternakan ayam ras petelur di Pranoto Farm, Mengetahui tingkat risiko produksi, risiko harga dan risiko keuntungan dalam budidaya ayam ras petelur di Pranoto Farm, dan Mengetahui berapa besar probabilitas risiko dan dampak risiko produksi dalam kegiatan usaha peternakan ayam ras petelur di Pranoto Farm . Metode dasar penelitian adalah deskriptif analitis yaitu memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada sekarang (Surakhmad,1994). Lokasi penelitian yaitu Pranoto Farm di Kecamatan Mojogedang Kabupaten Karanganyar. Data yang digunakan dalam peneltian ini adalah data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan pencatatan. Analisis data yang digunakan adalah analisis usaha, analisis risiko produksi, harga dan pendapatan, analisis probabilitas sumber risiko produksi dan analisis dampak sumber risiko produksi.
Hasil penelitian menunjukkan: Sumber risiko produksi yang ada Pranoto Farm yaitu kondisi cuaca, keadaan kandang dan penyakit, ketiga sumber risiko produksi tersebut mempengaruhi jumlah kematian ayam. Sumber risiko harga yang dihadapi oleh Pranoto Farm yaitu berfluktuasinya harga input dan harga output. Sumber risiko pendapatan yang dihadapi yaitu jumlah produksi telur dan harga jual telur di pasar. Pengukuran risiko menggunakan perhitungan koefisien variasi (CV). Nilai CV dalam 6 bulan yaitu bulan Juli hingga Desember tahun 2018 untuk masing-masing risiko yaitu sebesar 0,04 untuk risiko produksi, 0,02 untuk risiko harga dan 0,38 untuk risiko pendapatan. Nilai batas bawah pada produksi yaitu sebesar 27,377.40, nilai batas bawah harga yaitu 19.709,66 dan nilai batas bawah pendapatan yaitu 8.829.982 . Berdasar nilai CV dapat diketahui bahwa nilai CV < 0> 0 menunjukan bahwa Pranoto Farm tidak memiliki peluang risiko kerugian. Berdasarkan analisis probabilitas sumber risiko produksi dapat diketahui bahwa faktor keadaan kandang berpengaruh sebesar 38,6%, faktor kondisi cuaca 31,9% dan faktor penyakit 29,5% terhadap jumlah kematian ayam yang ada di Pranoto Farm. Dampak sumber risiko produksi di Pranoto Farm paling tinggi dikarenakan oleh keadaan kandang yaitu sebesar Rp 11.790.784 lalu kondisi cuaca yaitu sebesar Rp 9.850.769 dan risiko penyakit memberikan dampak kerugian maksimal yang terendah yaitu sebesar Rp 8.924.306. Pemetaan sumber risiko produksi memperlihatkan bahwa sumber risiko produksi cuaca dan penyakit berada di kuadran I yang berarti mempunyai probabilitas besar namun dampak yang dihasilkan cukup kecil, sumber risiko keadaan kandang berada di kuadran II yang berarti probabilitas besar dan dampak yang dihasilkan besar pula. Status risiko dari sumber risiko produksi yang terjadi di Pranoto Farm yaitu pada sumber risiko cuaca sebesar Rp 3.142.395, sumber risiko keadaan kandang sebesar Rp 4.551.242 dan sumber risiko penyakit yaitu sebesar Rp 2.632.670. Pranoto Farm dalam menghadapi risiko produksi, risiko harga dan risiko keuntungan, dapat mengikuti seminar ataupun pelatihan baik dari pemerintah dan swasta sehingga mampu mengefisienkan penggunaan input yang dibutuhkan dan dapat menanggulangi risiko produksi khususnya kematian ayam.