×
ABSTRAK
Perpustakaan perguruan tinggi, sebagai pusat informasi dalam pembelajaran akademis, memiliki tanggung jawab yang besar atas kepuasan pemustakanya, dalam hal ini setiap perpustakaan perguruan tinggi mulai berbenah dan berupaya meningkatkan berbagai layanan dan produk yang dipunya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Perpustakaan perguruan tinggi berupaya memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya melalui pengembangkan layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.Salah satunya adalah Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta dengan melakukan perubahan dalam hal penyerahan dan penyimpanan digital terhadap karya ilmiah mahasiswanya, melalui layanan berbasis teknologi informasi dan komunikasi yaitu layanan unggah mandiri, yang melibatkan peran institutional repository sebagai wadah penyimpanan semua koleksi digital yang diunggah (dokumentasi). Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui pengelolaan institutional repository setelah adanya layanan unggah mandiri, Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Tahap pengelolaan institutional repository Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta ada 3 yaitu (1) persiapan meliputi sumber daya manusia dan infrastruktur, dan kebijakan-kebijakan institusi terkait unggah mandiri dan institutional repository, (2) pelaksanaan meliputi sosialisasi dan kegiatan controlling (3) evaluasi terkait kendala dalam pengelolaan serta solusi untuk menanganinya. Menurut Pendit dalam Ahwan (2018:3) berpendapat bahwa institutional repository adalah simpan kelembagaan yang merujuk ke sebuah kegiatan menghimpun dan melestarikan koleksi digital yang merupakan hasil karya intelektual dari sebuah komunitas tertentu. Institutional xvi repository yang dikelola dengan baik dan tepat akan memberikan manfaat tidak hanya bagi masyarakat dalam lingkup universitasnya tetapi juga umum.
Kata kunci : institutional repository, perpustakaan