ABSTRAK

International Criminal Police Organization (ICPO) atau yang biasa dikenal dengan sebutan INTERPOL merupakan suatu organisasi internasional yang dibentuk dengan tujuan mencegah dan memberantas kejahatan lintas batas negara atau kejahatan transnasional. Dalam menjalankan tugasnya dalam mencegah dan memberantas kejahatan transnasional, Interpol mempunyai sistem komunikasi global yang bernama I-24/7 yang efektif dalam penanganan kejahatan transnasional melalui berbagai notifikasi yang dimiliki oleh Interpol. Notifikasi Interpol yang sangat berperan untuk mencari pelaku kejahatan internasional atau mencari buronan internasional yaitu melalui red notice. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, kemajuan di bidang teknologi, informasi, dan transportasi berkembang sangat cepat. Laju perkembangan teknologi, informasi, dan transportasi seperti sekarang ini membuat para pelaku kejahatan dapat berpindah tempat dengan bebas dan tidak mengenal batas wilayah. Seperti pada kasus yang telah ditangani NCB-INTERPOL Indonesia terkait ekstradisi warga negara Republik Ceko bernama Tomas Toman yang menjadi buronan internasional. Komitmen untuk memberantas pelaku kejahatan internasional dibuktikan dengan tindakan cepat NCB-INTERPOL Indonesia yang bekerjasama dengan badan-badan berwenang lainnya untuk melacak, menangkap, dan mengembalikan buronan INTERPOL Praha bernama Tomas Toman. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan didukung data dan sumber yang terpercaya yaitu dari NCB-INTERPOL Indonesia, untuk menganalisis menggunakan teori kerjasama internasional, teori organisasi internasional, dan teori neorealisme. Peranan dan pola kerjasama oleh NCB-Interpol Indonesia sebagai organisasi internasional di bidang kepolisian dapat terlihat dalam penanganan permohonan permintaan ekstradisi oleh Interpol Praha terhadap warga negaranya bernama Tomas Toman.