ABSTRAK

Konflik Indonesia-Australia berawal dari penerbitan kebijakan nasional Australia yaitu Tobacco Plain Packaging Act 2011. Kebijakan nasional tersebut mengatur tentang pengemasan polos pada produk tembakau. Indonesia sebagai negara penghasil tembakau menggugat Australia karena adanya dugaan pelanggaran prinsip perdagangan, sehingga gugatan tersebut dibawa ke WTO. Sedangkan Australia berusaha untuk mempertahankan kebijakan nasionalnya karena kewajibannya dalam meratifikasi perjanjian internasional Framework Convention on Tobacco Control. Penelitian ini melihat bagaimana konflik Indonesia-Australia terkait Tobacco Plain Packaging Act 2011. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan teori konflik, analisa pohon konflik, dan konsep kepentingan nasional. Dibalik isu konflik tersebut, ada faktor-faktor penyebab dan reaksi dari Indonesia dan Australia. Data dalam penelitian ini didapatkan dari website resmi pemerintah Indonesia dan Australia, WTO, dan jurnal-jurnal ilmiah terkait. Indonesia tidak ingin kebijakan TPPA merugikan industri tembakau dan penerimaan devisa negara. Australia merasa berhak untuk melindungi kesehatan masyarakatnya dari bahaya tembakau yang dicantumkan ke dalam undang-undang resmi pemerintah. Penelitian ini menunjukkan adanya proses terjadinya konflik bahwa problematika domestik Indonesia sebagai bentuk kepentingan nasional yang berbenturan dengan kepentingan kesehatan Australia terkait kebijakan Tobacco Plain Packaging Act 2011.

Kata Kunci : konflik, kepentingan nasional, Indonesia, Australia, Tobacco Plain Packaging Act