ABSTRAK

Pergerakan pengiriman barang sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan bisnis di daerah perkotaan, terutama di negara berkembang, seperti Indonesia. Dengan  transportasi barang dapat mudah mendistribusikan barang-barang ke berbagai penjuru daerah namun juga menjadi salah satu penyebab kemacetan di beberapa ruas jalan. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem dan perencanaan transportasi yang baik dan handal untuk mendukung pergerakan yang terus meningkat dengan menghitung banyak pergerakan lalu lintas di Kota Surakarta pada tahun 2035 tanpa jalan tol, sehingga dapat mengetahui besar kemacetan yang akan terjadi.

Penelitian dilakukan di Kota Surakarta. Pengambilan data melalui data primer yaitu survei langsung dan data sekunder yaitu data jaringan dan klasifikasi jalan dan prior matriks. Model yang digunakan adalah model gravity dengan metode kemiripan maksimum untuk mendapatkan nilai parameter ? yang digunakan untuk mengetahui sebaran pergerakan di setiap zona dan mengestimasi besar pola pergerakan di tahun 2035 tanpa jalan tol. Nisbah Volume Kapasitas (NVK) diperoleh dengan membandingkan volume lalu lintas dengan kapasitas jalan. Volume lalu lintas didapat dengan membebankan Matriks Asal Tujuan (MAT) ke jaringan jalan dengan metode pembebanan User Equilibrium menggunakan bantuan program EMME/3, dengan kapasitas dihitung berdasarkan MKJI.

Hasil analisis data Kota Surakarta di tahun 2035 didapat nilai parameter ? sebesar 0,080 dengan tingkat validitas 0,822 dan memiliki total pergerakan 106.226 smp/jam. Perbandingan tahun 2019 dan tahun 2035 dimana nilai NVK >0,8 bertambah 53,62% atau sebanyak 507 ruas jalan mengalami kemacetan lalu lintas atau kondisi tidak stabil, dan sebesar 42,65% dengan 377 ruas jalan dari seluruh ruas di Kota Surakarta yang memiliki NVK <0>

Kata Kunci : Matriks Asal Tujuan, Metode Gravity, Kinerja Jaringan Jalan, Nisbah Volume Kapasitas, EMME/3