Penulis Utama | : | Istanti Fatkhul Janah |
NIM / NIP | : | S061502007 |
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan struktur dalam naskah, etika pergaulan, nilai pendidikan karakter Jawa, serta relevansi naskah Sêrat Têpapalupi dalam pembelajaran Bahasa Jawa di SMA.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode kualitatif deskriptif dan analisis isi. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen dan informan. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah library research, content analysis dan wawancara. Validitas data berupa triangulasi sumber data dan triangulasi metode. Analisis dilakukan dengan cara mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, mengkategorikan data, kemudian dilakukan penarikan kesimpulan sesuai dengan fokus penelitian.
Hasil penelitian sebagai berikut: pertama, struktur dalam naskah Sêrat Têpapalupi, (1) Tema, yaitu pendidikan, (2) Plot, menggunakan alur maju yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu: plot awal, tengah dan akhir, (3) Penokohan yang terbagi menjadi dua, yaitu tokoh utamanya (a) Gus Bantong yang pandai dan rendah hati, dan tokoh figuran berjumlah 14 tokoh, yaitu: (b) Mas Sumadipura atau Ayah Gus Bantong yang bijaksana, (c) Raden Sukatman yang keras kepala tetapi bertanggung jawab, (d) Mas Jayaatmaja yang pandai, (e) Tuan Pondre yang baik hati, (f) Nyonya Pondre yang penyayang, (g) Pak Sutawirejo yang rakus tetapi penyabar, (h) Mbok Sutawireja yang rajin, (i) Mainem yang taat pada suami, (j) Mas Deres yang setia kawan, (k) Ki Sedek yang ramah dan baik hati, (l) Ki Prayasasmita yang murah hati, (m) Mas Sontadimeja yang jujur, (n) Mas Nitidimeja yang perhatian, dan (o) Surawikara yang pemberani, (4) Latar atau setting terdiri atas tempat (Kediri, Tulungagung, Lumajang, Gunung Semeru, Saradan, Surakarta, Karangpandan) dan latar waktu (pagi, siang, sore, dan malam hari). Kedua, etika pergaulan di dalam naskah ST, yaitu (a) Etika pergaulan sesama manusia supaya mendapatkan empati, (b) Etika pergaulan dalam bertingkah laku, (c) Etika pergaulan untuk mencegah permusuhan, (d) Etika pergaulan yang harus diutamakan, (d) Etika pergaulan yang dijadikan penyebab atas suatu hal, dan (f) Etika pergaulan yang pantas diteladani. Ketiga, nilai pendidikan karakter Jawa dalam naskah Sêrat Têpapalupi yaitu: (1) Kerja keras, (2) Waskitha, dan (3) Tujuh Hal Dambaan Manusia. Sêrat Têpapalupi sangat layak dijadikan sebagai bahan pembelajaran Bahasa Jawa khususnya dalam apresiasi sastra materi cerkak pada siswa jenjang SMA kelas XII. Peserta didik diharapkan mampu mengambil pelajaran dengan meneladani Gus Bantong sebagai tokoh utama dalam naskah Sêrat Têpapalupi.
Penulis Utama | : | Istanti Fatkhul Janah |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | S061502007 |
Tahun | : | 2020 |
Judul | : | Etika Pergaulan dan Nilai Pendidikan Karakter Jawa dalam Naskah Sêrat Têpapalupi Karya R. Pujaharja Serta Relevansinya Dengan Pembelajaran Bahasa Jawa di SMA |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Pascasarjana - 2020 |
Program Studi | : | S-2 Kimia |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Pascasarjana Magister Pend. Bahasa dan Sastra Daerah -S061502007-2020 |
Kata Kunci | : | relevansi naskah Sêrat Têpapalupi, etika pergaulan, nilai pendidikan karakter Jawa |
Jenis Dokumen | : | Tesis |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Prof. Dr. Sumarlam, M.Si. 2. Dr. Nugraheni Eko Wardani, M.Hum. |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | Lamp unpublish |
Fakultas | : | Sekolah Pascasarjana |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|