Latar Belakang: Dalam berpraktik di masyarakat, seorang dokter harus menjunjung tingi etika, moral, dam profesionalisme dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini tertuang dalam kode etik kedokteran dan sumpah dokter yang diambil oleh dokter. Salah satu elemen yang terkandung dalam sumpah dokter adalah terkait tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, gender, politik, kedudukan sosial dan jenis penyakit dalam menunaikan kewajiban terhadap pasien. Selain itu, hal ini juga didukung oleh ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan pengetahuan tentang kode etik kedokteran dengan sikap terkait pertimbangan agama, sosia, gender, kebangsaan, dan kesukuan dalam menunaikan tugas.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Oktober 2019. Subjek dari penelitian ini adalah koas di RSUD Dr. Moewardi yang sudah menjalani masa pendidikan profesi selama minimal 6 bulan dan bersedia menjadi subjek penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan jumlah data yang didapatkan sebanyak 34 orang. Data dianalisis menggunakan uji normalitas Saphiro-Wilk dan uji korelasi Spearman.
Hasil: Dari hasil analisis data, tidak ditemukan hubungan antara pengetahuan tentang kode etik kedokteran dengan sikap terkait pertimbangan agama, sosial, gender, kebangsaan, dan kesukuan dalam menunaikan tugas pada koas yang signifikan atau bermakna (p=0,308) dengan korelasi lemah dan arah korelasi postif (r=0,180).

Simpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang kode etik kedokteran dengan sikap terkait pertimbangan agama, sosial, gender, kebangsaan, dan kesukuan dalam menunaikan tugas pada koas.
    
Kata Kunci: Kode etik kedokteran, Sikap, Pertimbangan agama, sosial, gender, kebudayaan, dan kesukuan