Latar Belakang : Karsinoma serviks uteri merupakan keganasan ginekologi terbanyak pada wanita di seluruh dunia. Jenis histologi karsinoma serviks uteri yang paling banyak adalah karsinoma sel skuamosa dan memiliki prognosis yang lebih baik dibandingkan adenokarsinoma. Kemoterapi neoadjuvan merupakan tatalaksana karsinoma serviks stadium awal sebelum dilakukan operasi histerektomi radikal. Selain faktor kliniko-patologik, saat ini petanda biomolekuler juga dikembangkan dan digunakan sebagai parameter penilaian respon kemoterapi. Vascular Endothelial Growth Factor-C adalah derivat VEGF yang berperan dalam proses vaskulogenesis, limphangiogenesis, serta pembentukan saluran limfatik baru dimana berperan penting untuk metastasis.

Tujuan : Untuk mengetahui ekspresi VEGF-C di jaringan pada pasien karsinoma serviks sel skuamosa stadium awal sebelum dan sesudah diberikan kemoterapi neoadjuvan.

Metode : Penelitian ini dengan rancangan Quasi Experimental yang dilakukan di Departemen Obstetri dan Ginekologi serta Laboratorium Patologi Anatomi RS Dr Moewardi – Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Sebanyak 25 sampel jaringan pasien karsinoma serviks sel skuamosa stadium IB2-IIA2 dilakukan pemeriksaan immunohistokimia ekspresi VEGF-C sebelum dan sesudah diberikan kemoterapi Paxus-Carboplatin. Analisis data menggunakan Uji Wilcoxon dengan interval kepercayaan 95% dan p <0>Hasil : Rerata ekspresi VEGF-C di jaringan karsinoma serviks sel skuamosa sesudah diberikan kemoterapi menurun (4.20) dibandingkan sebelum kemoterapi (6.16). Terdapat perbedaan bermakna (p<0>Kesimpulan: Ekspresi VEGF-C di jaringan karsinoma serviks sel skuamosa menurun secara signifikan pada pasien yang diberikan kemoterapi neoadjuvan sehingga ekspresi VEGF-C jaringan dapat digunakan sebagai parameter penilaian respon kemoterapi.

Kata Kunci : VEGF-C, Kemoterapi neoadjuvan, Karsinoma serviks sel skuamosa