Penulis Utama : Azhar Sulistiyono
NIM / NIP : S031708005
×

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) manakah yang menghasilkan kemampuan berpikir kritis peserta didik dalam pembelajaran tematik yang lebih baik, pembelajaran dengan model open ended learning atau konvensional; 2) manakah yang menghasilkan kemampuan berpikir kritis peserta didik yang lebih baik, peserta didik dengan motivasi belajar tinggi, sedang, atau rendah; 3) manakah yang mempunyai kemampuan berpikir kritis lebih baik, peserta didik dengan motivasi belajar tinggi, sedang, atau rendah pada masing-masing model pembelajaran: dan  4) manakah yang menghasilkan kemampuan berpikir kritis lebih baik, pembelajaran dengan model open ended learning atau konvensional pada masing-masing tingkat motivasi belajar peserta didik. 
Metode yang digunakan dalam penelitian  ini adalah metode eksperimen semu dengan desain faktorial 2 x 3. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas V SD Negeri se-kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2018/2019. Sampel dalam penelitian berjumlah 113 peserta didik, yang diambil secara cluster random sampling. Kelas pertama terdiri dari 58 peserta didik sebagai kelas eksperimen, dan 55 lainnya sebagai kelas kontrol. Data kemampuan berpikir kritis diambil dengan metode tes dan data motivasi belajar dikumpulkan dengan metode angket. Sebelum instrumen digunakan, dilakukan uji coba untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. Kemudian, peneliti menganalisis data distribusi frekuensi, normalitas, dan homogenitas data. Setelah itu, data dianalisis menggunakan analisis variansi dua jalan dan uji lanjut pasca anava menggunakan Scheffe. 
Berdasarkan analisis data maka dapat disimpulkan: 1) penggunaan model open ended learning mempunyai pengaruh terhadap kemampuan berpikir kritis lebih baik dibandingkan model konvensional; 2) peserta didik dengan motivasi belajar tinggi memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih baik dibandingkan dengan peserta didik dengan motivasi sedang dan rendah, peserta didik dengan motivasi sedang memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih baik daripada peserta didik yang dengan motivasi rendah; 3) kelompok peserta didik yang diajar model open ended learning dan konvensional dengan motivasi tinggi mempunyai kemampuan berpikir kritis lebih baik dibandingkan motivasi sedang dan rendah, peserta didik dengan motivasi sedang kemampuan berpikirnya lebih baik dibandingkan peserta didik dengan motivasi rendah; dan 4) kelompok peserta didik dengan motivasi tinggi, sedang, dan rendah yang diajar dengan model pembelajaran open ended learning memiliki kemampuan berpikir kritis lebih baik daripada model pembelajaran konvensional.
Kata kunci: berpikir kritis, open ended learning, konvensional.  
Abstract
This research aims to determine: 1) which results in students' critical thinking ability in better thematic learning, which are taught using the open ended learning model or conventional learning model; 2) which types of student’s, who have high, medium, or low learning motivation,  results in better students' critical thinking ability; 3) who has the critical thinking ability better, students who have high learning motivation, medium learning motivation, or low learning motivation in each learning model; and 4) which results in better critical thinking ability, learning with the OEL model or conventional at each level of student’ learning motivation. 
The method used in this research was Quasi  experimental research used factorial design of 2 x 3. The population is the fifth-grade students of state elementary schools in Grobogan Districts in the academic year of  2018/2019. The sample in this study was 113 students, by using cluster random sampling. The first class  consisting 58 students as an experimental class, and the other 55 students as a control class. Data on critical thinking ability were taken by the test method and learning motivation data were collected by using the questionnaire method. Before the instrument was used, a try out was done to know the validity and the reliability of the instrument. Then, the writer analysed the data in term of their frequency distribution, normality, and the data homogeneity. After that, the data analysis thenique used was two ways variants analysis (Two Way Anava) and anava pasca continuity test with Scheffe. 
Based on data analysis, it can be concluded that: 1) the use of the open ended learning model has an influence on the ability to think critically better than conventional models; 2) students wiho have higher learning motivation have better critical thinking ability compared to students with moderate and low motivation, students who have moderate motivation have better critical thinking ability than students with low motivation; 3) groups of students who are taught open ended learning and conventional models with high motivation have better critical thinking ability when compared to medium and low motivation, students with moderate motivation are better when compared to students with low motivation; and 4) groups of students with high, medium, and low motivation who are taught with the open ended learning model have the critical thinking ability better than conventional learning models.
Kata kunci: critical thinking, open ended learning, conventional. 

×
Penulis Utama : Azhar Sulistiyono
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : S031708005
Tahun : 2019
Judul : Pengaruh Model Open Ended Learning dan Konvensional Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis ditinjau dari Motivasi Belajar Peserta Didik (Penelitian Eksperimen Di Kelas V SD Negeri se-Kabupaten Grobogan)
Edisi :
Imprint : Surakarta - Pascasarjana - 2019
Program Studi : S-2 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Kolasi :
Sumber : UNS-Pascasarjana Prog. Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar- S031708005-2019
Kata Kunci :
Jenis Dokumen : Tesis
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Retno Winarni, M. Pd.
2. Dr. Winarno, S. Pd., M. Si.
Penguji :
Catatan Umum :
Fakultas : Sekolah Pascasarjana
×
File : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.