Abstrak
Kampung Beting merupakan satu dari beberapa perkampungan atas air di Kalimantan Barat yang masih eksis keberadaannya. Perkampungan pertama di Kota Pontianak ini awalnya menjadi pusat pemerintahan, perekonomian, dan penyebaran Agama Islam. Namun seiring perkembangan zaman, yang terjadi justru perubahan ke arah negatif. Kampung Beting kini lebih dikenal sebagai “kampung narkoba” dan diskriminasi akibat maraknya tindak kriminalitas di lokasi ini. Di wilayah dengan stigma dan diskriminasi, anak-anak ialah pihak yang paling rentan menjadi korban. Selain itu, kampung ini juga memiliki masalah lain yang belum terselesaikan. Satu diantara yang menarik perhatian adalah belum terbentuknya karakter islami pada anak-anak di wilyah dengan mayoritas penduduk beragama Islam ini. Demi mengupayakan pembentukkan karakter islami pada anak, maka lahirlah Komunitas Beting Pintar dengan mengusung Program Beting Cinta Quran. Penulisan tesis ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, menganalisis dan mempublikasikan karakteristik Komunitas Beting Pintar, peserta program beserta orangtuanya, proses pemberdayaan anak yang dilakukan dan dampaknya terhadap anak dan orangtua. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berjenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan kajian dokumen. Hasil penelitian ini menemukan bahwa Komunitas Beting Pintar telah berperan sebagai fasilitator yang melakukan pemberdayaan dengan cara memberikan edukasi, advokasi, serta proteksi terhadap peserta program yang berjumlah 46 orang dengan rentang usia 4-
17 tahun. Melalui pendidikan karakter islami pula komunitas ini mereproduksi budaya lama yang telah pudar di Kampung Beting. Kini, tampak perubahan pada penampilan dan sikap anak menjadi lebih mencerminkan nilai-nilai keislaman, sehingga dapat dikatakan bahwa pemberdayaan anak yang dilakukan Komunitas Beting Pintar telah memberikan dampak positif.
Kata  Kunci:   Kampung   Beting,   Komunitas   Beting   Pintar,  Pemberdayaan   Anak, Pendidikan Karakter. 
Abstract
Kampung Beting is one of several water villages in West Kalimantan which still exists. This was the first settlement in Pontianak City and it became the center of government, economy, and the spread of Islam. But as time goes by, what happened here was some changes to negative things. Kampung Beting is now known as a "drug village" and discrimination due to some crimes happened here. In area with such stigma and discrimination, actually children often becomes its victim.  In addition, this village also has other unresolved problems. One of them is the lack of Islamic character in children in this area in which majority of people here are Muslim. In order to build Islamic character in children, the Beting Pintar with its main program is Beting loves Quran. This thesis aims to know, describe, analyze and publish the characteristics of the Beting Pintar Community, its participants and their parents, the process of child empowerment which done here and its impact on children and their parents. Descriptive qualitative method  was  used  in  this  research.  Data  collection  process  was  done  through observation, interviews, and document review. The results of this study showed that the Beting Pintar Community had acted as a facilitator who empowered by providing education, advocacy, and protection toward its participants which its total were 46 people with thier age were between 4-17 years old. Then, through the Islamic character education program, this community had returned the old culture that faded in Kampung Beting (Beting village). Now, there are some changes appear here, it can be seen from some changes in children's appearance and their attitude which more accurately reflect the Islamic values, so that it can be said that child empowerment which done by the Beting Pintar Community has brought positive impacts.
Keywords:  Kampung  Beting  (Betting  Village),  Beting  Pintar  Community,  Child Empowerment, Character Education.