Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan harta pusaka tinggi menurut Islam dan untuk mengetahui harta pusaka tinggi di Minangkabau yang hanya berhak dimanfaatkan oleh garis ibu menurut hukum Islam.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif, dengan menggunakan bahan baku yang diperoleh dari studi kepustakaan. Penelitian hukum normatif merupakan penelitian yang memfokuskan pada data sekunder yang menitik beratkan pada asas-asas hukum dan aturan hukum.
Hasil dari penelitian ini adalah kedudukan harta pusaka tinggi di Minangkabau jika diliat dari Hukum Islam bukan termasuk harta warisan melainkan termasuk harta wakaf keluarga karena kepemilikannya bukan milik perorangan dan harta pusaka tinggi yang hanya dapat dimafaatkan oleh garis keturunan ibu diperbolehkan dalam Islam, karena untuk keselamatan kaum perempuan jika sudah tidak memiliki suami maka mereka akan tetap melangsungkan kehidupan bersama anaknya. 
Kata Kunci : Hukum Adat, Hukum Islam, Warisan.
Abstract
This study aims to determine the position of heirlooms according to Islam and to find out the heirlooms in Minangkabau which are only entitled to be used by the mother line according to Islamic law.
This research uses normative legal research methods, using research obtained from literature studies. Normative legal research is research that focuses on secondary data that focuses on the principles of law and the rule of law.
The results of this research are the position of high inheritance in Minangkabau if seen from Islamic law does not include property inheritance including family waqf property because ownership does not belong to individuals and the purpose of inheriting high inheritance to the maternal line is for the safety of women, if it does not have  a husband then they will continue to live with their children.
Keywords: Common Law, Islamic Law, Inheritance.