Latar Belakang: Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah Infeksi saluran pernapasan yang menyerang satu atau lebih saluran pernapasan yang di mulai dari hidung sampai alveoli paru beserta adneksanya. Provinsi Jawa Tengah sendiri menyumbang 3.61% perkiraan presentase pneumonia di Indonesia. Ada banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya ISPA. Beberapa diantaranya yaitu faktor balita, faktor orang tua, faktor lingkungan rumah dan lain sebagainya. Sehubungan dengan hal tersebut, penelitian ini dibuat untuk mengetahui faktor risiko infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita di wilayah Surakarta.

Metode: Jenis Penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan case control bersifat restropective. Penelitian dilakukan di 4 Puskesmas Kecamatan Banjarsari di Surakarta. Pengambilan subjek menggunakan fixed-disease sampling yaitu berdasarkan status pasien (berpenyakit atau tidak berpenyakit) melalui kuesioner yang diisi oleh orang tua yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Besar subjek diambil menggunakan rumus Hair. Pengambilan subjek dilakukan dengan wawancara kepada orang tua pasien. Analisis yang digunakan yaitu analisis univariat, analisis bivariat dengan Chi-Square dan Odd Ratio serta analisis multivariat menggunakan analisis regresi logistik berganda.

Hasil: Penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara riwayat kelahiran dengan kejadian ISPA pada balita. Variabel berat badan lahir, status gizi, imunisasi, ASI ekslusif, pengetahuan ibu, pendidikan ibu, jenis lantai rumah dan kepadatan hunian tidak ada hubungan signifikan dengan kejadian ISPA pada Balita. Pada multivariat didapatkan riwayat kelahiran paling mempengaruhi pada kejadian ISPA pada balita.

Simpulan: Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian selanjutnya serta dapat membantu merencanakan pencegahan kejadian ISPA pada balita di wilayah Surakarta