Danau  Beratan merupakan salah satu bentuk ekosistem  perairan yang terletak di Dataran Tinggi Bedugul Bali, dan menjadi tempat pariwisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan asing maupun domestik. Hal tersebut didukung oleh laju pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, yang tanpa disadari pada saat ini mendapat tekanan berat sehingga menimbulkan permasalahan lingkungan  seperti  sedimentasi yang tinggi, pencemaran limbah domestik dan perkembangan usaha budidaya ikan karamba jaring apung (KJA) yang cukup pesat. Perubahan yang terjadi terhadap lingkungan Danau Beratan akibat sedimentasi,, sehingga  berakibat pada penurunan fungsi  danau  sebagai situs  resapan  air. Penurunan fungsi danau dapat diatasi dengan konservasi. Ruang lingkup penelitian ini adalah penekanan pada aspek fisik bagi konservasi sumberdaya air sebagai pendukung kestabilan ekosistem di danau Beratan Bali.

Tujuan penelitian adalah: (1). Menganalisis persebaran kualitas dan kuantitas  air  danau Beratan di kaldera gunungapi Beratan dataran tinggi Bedugul.. (2). Menganalisis  hasil suspensi  yang terakumulasi dan laju sedimentasi secara spasial berbasis sistem informasi geografi. (3).  Menganalisis faktor-faktor  penyebab penurunan fungsi danau Beratan sebagai air bersih dan  dampak yang ditimbulkan. (4). Mengkaji potensi ekonomi danau Beratan di kaldera gunungapi Beratan dataran tinggi Bedugul. (5)  Menganalisis peta konservasi fungsi danau berbasis Sistem Informasi Geografi.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif dengan metode survei. Populasi dalam penelitian ini adalah lahan yang terdapat dalam kaldera gunung Beratan Purba. Pengambilan sampel tanah berdasarkan jenis tanah dan penggunaan lahan dengan cara random sampling. Sampel air diambil berdasarkan zone dengan tekhnik random sampling untuk permukaan danau, sedangkan sampel vertikal diambil secara stratified random sampling. Penentuan sampel dari populasi responden dengan cara purposive sampling.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Persebaran kualitas air danau Beratan baik secara horizontal maupun vertikal di daerah penelitian  tergolong sedang (kelas 2), karena beberapa parameternya di atas baku mutu  air minum antara lain: kekeruhan, pH, NH3, F, Fe, DO, BOD, COD dan Bakteri Coliform. Hasil perhitungan status mutu air danau Beratan untuk masing-masing lokasi sampel menunjukkan bahwa danau Beratan telah tercemar ringan, sedang dan berat. Berdasarkan uraian imbangan air danau Beratan  selang periode 20 tahun (1996 – 2015) menunjukkan bahwa bulan-bulan surplus sama dengan bulan-bulan deficit, sesuai perhitungan perubahan timbunan air rata-rata tahunan danau Beratan mampu menyediakan air sebesar 0,0348 m3/detik atau 3006,72 m3/hari. Secara keseluruhan berbagai keperluan seperti: rumah tangga, niaga, industri dan sosial keseimbangan air di danau Beratan dataran tinggi Bedugul termasuk katagori tidak kritis (24,09%) atau cukup potensial. (2) Hasil suspensi terbesar terjadi pada saluran 1 sebesar 5,04 ton/ha dan terkecil pada saluran 4 sebesar 1,78 ton/ha. Besarnya hasil suspensi pada saluran 1 terjadi karena beberapa faktor penyebab erosi seperti tanah, lereng, terassering dan luasan tangkapan hujan. Hubungan tersebut dinyatakan dengan koefisien korelasi yang dengan tingkat signifikansi 95%, cukup rendah antara 0,372 hingga 0,665. Laju sedimentasi secara relatif terbesar terjadi pada saluran 2 sebesar 0,56 ton/ha/tahun dan terkecil pada saluran 3 sebesar 0,46 ton/ha/tahun, tetapi menurut klasifikasi laju sedimentasi danau masih sangat ringan. fraksi sedimen di Danau Beratan didominasi fraksi.pasir, fraksi  debu, dan fraksi liat.  (3) Secara keseluruhan nilai manfaat ekonomi total danau Beratan sebesar Rp.95.562.577.000,-  per tahun. (4) Penyebab kerusakan fungsi danau Beratan adalah sedimentasi, kualitas air, perubahan penggunaan lahan dan meningkatnya penggunaan air. Dampak yang ditimbulkan dari faktor-faktor mempengaruhi fungsi danau adalah berkurangnya volume danau, punah ikan kepala timah (Aplocheilus panchax), punahnya alga hijau ( chorophyta), tidak layak untuk diminum, atraksi pariwisata yang keliling danau jika kulit kena airnya akan menimbulkan gatal-gatal, ekosistem di daerah tangkapan air hujan terganggu, meningkatnya limpasan air sehingga sedimen akan lebih banyak terangkut ke tubuh danau. (5) Berdasarkan hasil analisis data spasial  terdiri dari:  topografi, tanah, geologi, penggunaan lahan, iklim, kualitas air baik fisik, kimia dan biologi, kuantitas air, suspensi, dan sedimen organik dapat diwujudkan dalam bentuk Peta Konservasi Fungsi Danau Beratan Berbasis SIG. Berdasarkan pembahasan dalam penelitian yang telah dilaksanakan, maka peneliti mendapatkan temuan baru dalam penelitian ini yang terdiri atas dua aspek: (1)  aspek fisik; hasil analisis citra satelit Quickbird tahun 2010 dengan citra satelit Quickbird tahun 2015 setelah dilakukan teknik overlay diperoleh perbedaan luas permukaan danau Beratan sebesar 0,063 km2 (1,65%) dan secara otomatis mengurangi volume air danau akibat dari sedimentasi. Dampak yang ditimbulkan yaitu menurunnya volume danau dan kualitas air menurun yang berakibat patal bagi kehidupan ikan kepala timah (Aplocheilus panachax), lintah (Hirudo Medicinalis), dan alga hijau (chlorophyta) mengalami penurunan populasi. Berdasarkan konsep Lape Cycle Analysis (LCA) bahwa penurunan populasi dari ketiga spesies tersebut menunjukkan terjadi pemutusan rantai kehidupan pada ekosistem Danau Beratan ini merupakan kebaharuan dalam penelitian ini. (2) Output dari penelitian ini adalah Peta Konservasi Fungsi Danau berbasis Sistem Informasi Geografi.