Tumurun Private merupakan museum pribadi milik anak dari pendiri perusahaan tekstil terbesar Asia, PT. Sritex. Iwan Kurniawan Lukminto mendirikan museum ini sebagai bentuk penghormatan kepada sang  Ayah, HM Lukminto. Tumurun Private Museum beralamatkan di Jl. Kebangkitan Nasional No.2/4, Sriwedari, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57141. Pada Tumurun Private Museum sendiri belum banyak dikenal oleh masyarakat Solo, karena museum ini bisa dikatakan museum yang baru di buka dan harus melakukan reservasi saat mengunjunginya. Sehingga, peran dari publikasi sangatlah di perlukan. Oleh karena itu, penulis akan membuat alternatif media promosi dengan metode yang interaktif yaitu menggunakan teknologi Virtual Reality dan Augmented Reality.

Aplikasi Virtual Reality dan Augmented Reality Lantai 1 Tumurun Private Museum akan dibuat menggunakan beberapa software seperti Unity 3D, Blender, Vuforia Corel Draw, Adobe Audition. Objek yang penulis ambil pada Tumurun Private Museum yaitu Potret Diri, Floating Eyes, Floating Vibes, Dualism, The Last Supper, Nowhere Man, Proud dan beberapa objek lainnya. Teknik pengumpulan data dari objek yang akan dibuat dilakukan dengan cara observasi ke lokasi Lantai 1 Tumurun Private Museum. Observasi ini dilakukan untuk melengkapi deskripsi yang digunakan sebagai parameter acuan dalam pembuatan aplikasi.

Penelitian ini menghasilkan aplikasi multimedia sebagai media alternatif promosi Tumurun Private Museum. Alternatif media promosi berupa penggambaran visualisasi dari objek dan karya seni pada Tumurun Private Museum dalam bentuk 2 dimensi maupun 3 dimensi. Pada aplikasi yang akan dibuat diharapkan mampu memberikan inovasi alternatif media promosi yang menarik dan mudah dimengerti pada Tumurun Private Museum.

Kata Kunci : Virtual Reality, Augmented Reality,   Game, Unity3D, Android, Tumurun Private Museum