Penulis Utama | : | Fadhillah Ardiana Azmi |
NIM / NIP | : | G0015074 |
ABSTRAK
LatarBelakang: Skabies merupakan penyakit kulit yang bersifat pruritik yang disebabkan oleh infeksi Sarcoptesscabei. Penyakit ini digolongkan sebagai neglected tropical disease (NTD) atau penyakit yang terabaikan. Pengobatan scabies dapat dilakukan baik secara topical maupun oral. Permethrin 5% merupakan pengobatan lini pertama pada skabies, namun kepatuhan dan ketepatan dalam penggunaan krim topical merupakan masalah yang sering dihadapi. Sehingga perlu dipikirkan alternative lainnya dengan penggunaan yang lebih mudah, sederhana, dan risiko resistensi yang rendah. Albendazol merupakan obat golongan benzimidazol yang digunakan untuk melawan nematode dan cestoda. Penelitian sebelumnya menggunakan albendazol dalam pengobatan scabies terbukti sama efektifnya dengan permethrin 5%. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan meningkatkan dosis albendazol untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan efektivitas terhadap permethrin 5% pada pengobatan skabies di pondok pesantren di Surakarta.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode clinical trials dimana clinical trials bertujuan untuk membandingkan efek dari satu jenis pengobatan dengan jenis pengobatan lainnya. Desain penelitian randomized controlled trial. Subyek dipilih berdasarkan criteria inklusi dan eksklusi. Subyek dalam penelitian akan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B dengan total 60 subyek. Diagnosis scabies ditegakkan dengan menemukan minimal dua dari empat tanda kardinal. Setelah itu menggunakan teknik random sampling untuk menentukan subyek dalam kelompok A dan kelompok B. Kelompok A akan diberikan albendazol oral dengan dosis 400mg. Albendazol diberikan tiga hari berturut-turut pada minggu pertama dan minggu kedua. Kelompok B akan diberikan permethrin 5 % yang dioleskan ke seluruh tubuh pada minggu pertama dan minggu kedua. Evaluasi dilakukan pada hari ke-0, ke-7, ke-14 dan ke-21.
Hasil: Pada evaluasi minggu ke-4, angka kesembuhan albendazol sebesar 90,0% dan permethrin 63,3%. Dilihat dari perbaikan lesi kulit baik permethrin maupun albendazol juga memiliki efektivitas yang baik. Uji beda dengan chi square test menghasilkan nilai p sebesar 0,015 yang berarti bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (p<0>
Simpulan:Albendazol oral yang diberikan dengan dosis 400mg selama tiga hari berturut-turut pada minggu pertama dan kedua lebih efektif dalam mengobati scabies dibandingkan permethrin 5% yang dioleskan keseluruh tubuh pada minggu pertama dan kedua.
Kata Kunci: Albendazol oral, Permethrin 5%, Skabies.
Penulis Utama | : | Fadhillah Ardiana Azmi |
Penulis Tambahan | : | - |
NIM / NIP | : | G0015074 |
Tahun | : | 2018 |
Judul | : | Perbandingan Efektifitas Penggunaan Albendazol Oral dan Dermethrin 5% Pada Pengobatan Skabies di Pondok Pesantren di Surakarta |
Edisi | : | |
Imprint | : | Surakarta - Fak. Kedokteran - 2018 |
Program Studi | : | S-1 Pendidikan Dokter |
Kolasi | : | |
Sumber | : | UNS-Fak. Kedokteran-Program Studi Kedokteran-G0015074-2018 |
Kata Kunci | : | |
Jenis Dokumen | : | Skripsi |
ISSN | : | |
ISBN | : | |
Link DOI / Jurnal | : | - |
Status | : | Public |
Pembimbing | : |
1. Suci Widhiati, dr, M.Sc, Sp.KK 2. Siti Ma’rufahM.Sc,Apt |
Penguji | : | |
Catatan Umum | : | |
Fakultas | : | Fak. Kedokteran |
File | : | Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download. |
---|