ABSTRAK

Perkerasan jalan raya banyak yang dibangun di atas timbunan demi mencapai elevasi tanah yang direncanakan. Timbunan untuk perkerasan jalan banyak yang di bangun diatas tanah lunak karena keterbatasan lahan yang tersedia. Hal ini mengakibatkan besarnya nilai penurunan pada tanah lunak akibat beban kendaraan yang terus menerus dan beban timbunan itu sendiri. Perkuatan tiang pancang merupakan salah satu metode perbaikan tanah yang digunakan untuk mengatasi permasalahan pada timbunan tanah lunak. Pondasi tiang pancang dimodelkan dengan metode elemen hingga (MEH) dengan pendekatan–pendekatan sehingga dapat menyerupai kondisi lapangan. Metode Mohr-Coulomb yang dianggap paling sederhana dan hasilnya dapat diterima.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variasi jarak antar tiang, ukuran tiang dan kedalaman tiang menggunakan metode elemen hingga. Hasil yang diamati pada penelitian ini adalah penurunan maksimum, nilai angka aman, tegangan efektif dan daya dukung aksial. Parameter tanah yang digunakan adalah data sekunder yang berasal dari Kota Sidoarjo, Jawa Timur. Data beban jalan dan kelas jalan yang digunakan merupakan data sekunder yang mengacu kepada RSNI T-14-2004.Variasi yang ditentukan pada penelitian ini berupa variasi jarak antar tiang 1,60m; 1,80m; 2,00m; 2,20m, kedalaman tiang 10m; 15m; 20m dan ukuran tiang 20x20 cm2; 25x25 cm2; 30x30 cm2; dengan bentuk tiang persegi.
Hasil pengumpulan data dan analisi menunjukkan bahwa perkuatan tiang pancang dapat mengurangi nilai penurunan, meningkatkan nilai angka aman, meningkatkan nilai tegangan efektif dan meningkatkan nilai daya dukung aksial. Jarak antar tiang, ukuran tiang dan kedalaman tiang mempengaruhi nilai yang dihasilkan. Nilai penurunan yang dihasilkan dengan perkuatan tiang berkurang hingga 71,31%, nilai angka aman meningkathingga 123,25%, nilai tegangan efektif meningkat hingga1 175,62%.

Kata kunci : Tiang pancang, MEH