Pengaruh suplementasi getah pepaya (Carica papaya) dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik pada kelinci New Zealand White jantan
Penulis Utama
:
Rizki Yudatama
NIM / NIP
:
H0503069
×ABSTRAK
Pakan yang berkualitas dengan kuantitas yang mencukupi, diperlukan oleh ternak untuk mencapai produktivitas yang optimal. Pakan yang berkualitas adalah pakan yang mengandung nutrien lengkap, dan mempunyai nilai kecernaan yang tinggi, sehingga nutrien yang terdapat dalam pakan tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal oleh ternak. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai kecernaan pakan, salah satunya dengan menambahkan suplemen pakan yang berupa enzim. Getah pepaya merupakan salah satu bahan yang diduga dapat digunakan sebagai suplemen pakan, karena dalam getah pepaya terdapat enzim proteolitik yang dapat membantu pencernaan pakan terutama protein. Dengan suplementasi getah pepaya dalam ransum ini, diharapkan akan meningkatkan nilai kecernaan pakan baik bahan kering maupun bahan organik.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplementasi getah pepaya (Carica papaya) terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik pada kelinci NZW jantan. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pembibitan dan Budidaya Ternak Kelinci, Dinas Pertanian Kota Surakarta yang berlokasi di Balekambang, Surakarta, dari tanggal 28 April 2007 sampai dengan 18 Juni 2007. Digunakan 16 ekor kelinci New Zealand White jantan yang dibagi kedalam 4 perlakuan dan 4 ulangan serta setiap ulangan menggunakan 1 ekor kelinci. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan data yang tidak berimbang. Ransum yang diberikan adalah jerami kacang tanah dan konsentrat BR2 produksi PT. Japfa Comfeed Indonesia dengan perbandingan 60:40 (% berdasarkan bahan kering). Pakan perlakuan yang diberikan berupa suplementasi getah pepaya (Carica papaya) dalam ransum, masing-masing adalah ransum tanpa suplementasi getah pepaya sebagai control (P0), ransum dengan getah papaya 0,2 g/kg bobot badan (BB) (P1), ransum dengan getah papaya 0,4 g/kg BB (P2) dan ransum dengan getah papaya 0,6 g/kg BB (P3). Peubah penelitian yang diamati adalah konsumsi bahan kering, konsumsi bahan organik, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik.
Hasil penelitian yang diperoleh berturut-turut P0, P1, P2, dan P3 untuk konsumsi bahan kering adalah 52,91; 52,37; 56,51; 55,16 (gram/ekor/hari), konsumsi bahan organik adalah 35,94; 34,65; 38,67; 37,7 (gram/ekor/hari) kecernaan bahan kering yaitu 61,14; 59,03; 59,42; 66,17 (%) dan kecernaan bahan organik 59,54; 51,89; 54,96; 61,48 (%). Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa suplementasi getah pepaya (Carica papaya) tidak berpengaruh terhadap konsumsi dan kecernaan, baik bahan kering maupun bahan organik pada kelinci New Zealand White jantan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah suplementasi getah pepaya sampai dosis 0,6 g/kg BB tidak mampu meningkatkan konsumsi dan kecernaan, baik bahan kering maupun bahan organik pada kelinci New Zealand White jantan.
Kata kunci : Kelinci New Zealand White jantan, getah pepaya, kecernaan.
×
Penulis Utama
:
Rizki Yudatama
Penulis Tambahan
:
-
NIM / NIP
:
H0503069
Tahun
:
2008
Judul
:
Pengaruh suplementasi getah pepaya (Carica papaya) dalam ransum terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik pada kelinci New Zealand White jantan