Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu: (1) Bagaimana teks SM yang bersih dari kesalahan secara filologis? (2) Bagaimana ajaran tasawuf yang terkandung  dalam  teks SM? Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menyajikan teks SM yang bersih dari kesalahan secara filologis. (2) Mengungkapkan ajaran tasawuf terkandung dalam teks SM.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian filologi yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan teks yang otentik yang jauh dari kesalahan. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pustaka atau library research. Sumber data penelitian ini adalah naskah SM dengan nomor katalog MKP-P3 yang tersimpan di Museum Kambang Putih. Data dalam penelitian ini adalah teks manuskrip SM yang telah disunting.
 
Teknik pengumpulan data yaitu alih media berupa foto digital dan transliterasi. Setelah itu diperoleh wujud teks, pengumpulan data mengenai informasi isi ajaran tasawuf menggunakan teknik analisis isi. Teknik analisis data dalam penelitian filologi yaitu kritik teks, yang bertujuan untuk menghakimi teks. Kemudian teks tersebut dibenarkan dan disunting untuk mendapatkan teks yang bersih dari kesalahan dengan menggunakan penggunakan penyuntingan naskah tunggal edisi standar. Suntingan teks tersebut disertai aparat kritik. Sedangkan analisis isi ajaran tasawuf dalam teks SM menggunakan metode analisis interaktif yakni data informasi mengenai ajaran tasawuf yang telah terkumpul direduksi, disajikan, kemudian ditarik kesimpulan. Simpulan penelitian ini adalah: (1) Naskah SM merupakan naskah koleksi Museum Kambang Putih Kabupaten Tuban dengan nomor katalog MKP-P3 yang berupa naskah tunggal yang memiliki berbagai kekhasan. Naskah  SM adalah karya sastra Jawa berjumlah 188 halaman rectoverso dengan 1 halaman kosong. Berbentuk tembang yang terdiri dari 20 pupuh dengan jumlah bait 381. Berdasarkan hasil analisis data secara filologis ditemukan varian-varian dalam naskah SM, yaitu 5 lakuna huruf, 326 lakuna kalimat, 2 adisi huruf, 238 adisi kalimat, 32 hiperkorek, dan 6 jenis ketidakkonsistenan. (2) Naskah SM berisi tentang ajaran agama Islam. Sejatinya manusia hidup di dunia adalah untuk mencari ilmu Allah dan melaksanakan kewajibannya sebagai makhluk ciptaanNya.

Islam adalah agama yang sempurna yang diturunkan oleh Allah untuk kesejahteraan umat-Nya dan dua kalimat sahadat adalah pusaka kesempurnaan Islam. Hanya Allah yang pantas disembah dan Nabi Muhammad sebagai tauladan bagi umat manusia, serta Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Naskah SM merupakan naskah jenis suluk yang berisi ajaran tasawuf, yang berkaitan dengan 
salah satu inti ajaran tasawuf yaitu tasawuf falsafi yang berhubungan dengan ilmu kalam dan di dalamnya juga mengandung ajaran tasawuf akhlaqi dan amali. Ajaran tasawuf pada penelitian ini dikaitkan dengan pengetahuan tentang martabat tujuh, yaitu: 1) Ahadiyah (keadaan Dzat yang Esa), 2) Wahdah (keadaan sifat yang memiliki keesaan), 3) Wahidiyah (keadaan asma yang meliputi hakikat
realitas keesaan), 4) Alam arwah (keadaan alam ruh dari makhluk), 5) Alam mitsl (keadaan alam ide dan perbatasan alam jism dan arwah), 6) Alam ajsm (alam materi atau tubuh), 7) Alam insan kamil (tahapan dunia sebagai tajalli atau pancaran Tuhan di bumi).