ABSTRAK

Kota merupakan tempat berpusatnya segala aktivitas mulai dari ekonomi, pemerintahan, perkantoran, event budaya tahunan, dan sebagainya. Aktivitas yang banyak dan dalam skala yang cukup besar tentunya akan menghasilkan material sisa (sampah) dalam jumlah yang banyak pula. Kampanye zero waste  dianggap menjadi solusi efektif untuk mengurangi produksi sampah dari setiap jenis aktivitas yang dijalankan masyarakat. Kota Surakarta juga mengadopsi konsep zero waste ini yaitu dengan menginisiasi kampung di kota Surakarta dengan program pengelolaan sampah berwawasan lingkungan. Kampung yang menerapkan program tersebut adalah kampung sayur Ngemplak Sutan RW 37, Mojosongo, Surakarta. Oleh karena itu peneliti ingin melihat bagaimana penerapan konsep zero waste di kampung Ngemplak Sutan dan sejauh mana penerapan konsep tersebut. Untuk dapat menilai dan menggambarkan penerapan zero waste di Ngemplak Sutan maka digunakan komponen zero waste yaitu waste management regulatory policies and drivers, socio-culture, waste management, government and infrastructure, dan market creation. Kelima komponen dijabarkan dalam sub variabel dan kebutuhan data yang lebih spesifik. Metode yang digunakan yaitu metode deduktif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis skoring likert dan deskriptif. Responden untuk teknik analisis skoring likert diambil dari sampel yang dihitung menggunakan rumus slovin yaitu sejumlah 84 responden. Presentase penerapan untuk masing-masing komponen berturut-turut 66,37% (policy), 72,47% (socio-culture), 62,10% (waste management), 75,185% (government and infrastructure), dan 65,35% (market creation). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kelima variabel memiliki progress penerapan yang berbeda dalam kurun waktu 5 tahun. Sedangkan presentase penerapan konsep secara keseluruhan yaitu sebesar 64,49%.

Kata Kunci : Evaluasi, Penerapan, Konsep Zero Waste, Partisipasi Masyarakat