×
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh penemuan studi lapangan bahwa terdapat permasalahan tentang penundaan ekspor yang dilakukan oleh importir. Dibutuhkan peran freight forwarding untuk membantu melaksanakan penyelesaian atas permasalahan penundaan ini. PT Sun Lloyd adalah perusahaan freight forwarding yang bergerak dibidang jasa pengurusan ekspor impor yang berkewajiban menyelesaikan permasalahan ini.
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui mengenai strategi penyelesaian yang dilakukan oleh freight forwarding beserta penyebab dan kerugian dari permasalahan penundaan ekspor oleh importir. Metodologi yang digunakan dalam tugas akhir ini menggunakan metode deskriptif mengenai gambaran umum tentang strategi penyelesaian yang dilakukan oleh PT Sun Lloyd mengenai permasalahan penundaan ekspor sepihak oleh importir.
Hasil penelitian ini meliputi penyebab penundaan ekspor yaitu PT Jiale Indonesia Textile selaku eksportir yang tetap memaksa menggunakan perusahaan pelayaran X pada ekspor yang ketiga, yang sebenarnya Mitsubishi Corporation selaku importir telah menghimbau untuk menggantinya pada ekspor yang pertama dan kedua karena ketidakpuasan terhadap pelayaran X. Total kerugian yang diakibatkan oleh penundaan ekspor ini adalah sebesar Rp. 6.725.000 atau sebesar 3,1?ri nilai Free On Board (FOB) yaitu sebesar Rp. 218.528.140. Beberapa langkah penyelesaian penundaan ekspor yaitu dengan membatalkan Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), pengeluaran barang dari Container Yard (CY), bongkar barang di gudang eksportir, mengembalikan kontainer kosong yang tidak jadi dipakai di depo kontainer, lalu memulai proses ekspor dari awal. Saran dari penelitian yaitu menyediakan daftar maskapai pelayaran yang baik dan tidak baik agar mempermudah eksportir memilih perusahaan pelayaran, PT Sun Lloyd dan PT Jiale Indonesia Textile membuat kontrak resmi yang berisi tentang penggantian kerugian sepenuhnya oleh PT Jiale Indonesia Textile apabila terjadi penundaan ekspor, dan dalam proses penyelesaiannya PT Sun Lloyd sebaiknya ditangani oleh lebih dari satu karyawan agar mempercepat dalam penyelesaian penundaan ekspor.
Kata Kunci: Barang ekspor, Manajemen risiko ekspor, penundaan ekspor