×
Latar Belakang: Pendidikan kedokteran merupakan sarana untuk membentuk seorang awam menjadi praktisi kesehatan yang memiliki ilmu dan kemampuan serta identitas profesional. Identitas profesional seorang dokter membantu dia untuk berpikir, bertindak dan merasa sebagai seorang dokter serta mampu meyakinkan orang lain bahwa dia adalah seorang dokter. Tanpa memahami identitas profesional, seorang dokter akan kesulitan dalam menjalani perannya sebagai penyembuh dan profesional. Meskipun mengikuti pendidikan di tempat yang sama, pandangan mahasiswa mengenai identitas profesional dapat berbeda- beda. Hal itu dapat terjadi karena setiap individu memiliki pembelajaran mengenai teori sosial, role model serta coping mechanism yang dapat mempengaruhi identitas profesional. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran persepsi dengan sampel mahasiswa kedokteran UNS tingkat akhir. Metode : Penelitian yang dilakukan menggunakan studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Kegiatan ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Subjek penelitian adalah enam orang mahasiswa yang telah atau sedang mengikuti stase terintegrasi program studi profesi dokter. Data dikumpulkan melalui in-depth interview. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan content analysis. Untuk menjamin validitas penelitian menggunakan teknik member checking. Hasil: Hasil dari penelitian ini terbagi menjadi tiga tema besar berdasarkan peran seorang dokter menurut literatur dari Cruess et al yaitu: ‘penyembuh’, ‘profesional’ dan ‘penyembuh dan profesional’.
Simpulan: Persepsi dari mahasiswa memiliki kesesuaian dengan literatur yang digunakan. Namun, masih ada beberapa atribut yang sangat minim disinggung dalam wawancara. Peran role model sangat penting untuk membantu mahasiswa memahami peran seorang dokter dan atribut yang dimiliki.
Kata Kunci: identitas profesional, dokter, persepsi mahasiswa, medical education