×
Agen dalam konteks sastra dapat berupa individu, organisasi, lembaga, dan
kumpulan individu yang terikat oleh satu cita-cita, pemikiran, ideologi, dan tujuan
yang sama baik secara formal maupun yang bukan formal (Susanto, 2015:10).
Masing-masing dari mereka membawa kepentingan dan menjalankan berbagai
strategi dalam rangka menduduki posisi tertentu dalam arenanya. Usaha tersebut
diwujudkan dalam bentuk praktik sosial, salah satunya oleh Goenawan Mohamad
(GM) sebagai sastrawan yang merupakan agen di arena sastra Indonesia.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana praktik sosial GM
sebagai agen di arena sastra Indonesia pada tahun 1990-an, dan (2) bagaimana
respons struktur terhadap praktik sosial GM tersebut?
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana praktik sosial GM sebagai
agen di arena sastra Indonesia pada tahun 1990-an, dan respons struktur terhadap
praktik sosial tersebut.
Penelitian ini bersifat kualitatif. Objek material berupa praktik sosial GM di
arena sastra Indonesia pada tahun 1990-an, sedangkan objek formal berupa respons
struktur arena terhadap tindakan tersebut. Data penelitian ini meliputi seluruh
informasi yang relevan dengan GM berikut struktur sosial yang melingkupinya di
arena sastra Indonesia sejak awal hingga era 1990-an.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara mencatat
dan studi kepustakaan. Analisis data dilakukan dengan pemetaan secara kronologis
disertai penguraian yang merujuk pada konsep-konsep teori sosiologi Anthony
Giddens. Teknik penyajian data menggunakan ragam induktif, yaitu data yang
bersifat khusus ditarik untuk memperoleh simpulan yang bersifat umum.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa GM
menjalankan praktik sosial dengan menempati beberapa struktur arena, di antaranya
Horison, AJ dan DKJ, Tempo melalui Caping, dan KUK. Rangkaian aktivitas yang
dilakukan GM saling terkait dan berhubungan satu sama lain. Respons struktur
terhadap tindakan tersebut terwujud pada beberapa konflik, kontradiksi, maupun
penerimaan yang ikut melambungkan eksistensi kesastrawanan GM di arena sastra
Indonesia sejak awal hingga tahun 1990-an.
Kata kunci: Goenawan Mohamad, agen, modal, arena sastra, sosiologi Anthony Giddens