Pendahuluan:Bakterial vaginosis adalah gangguan saluran reproduksi yang umum terjadi pada wanita usia reproduksi di seluruh dunia. Bakterial vaginosis pada ibu hamil berkaitan dengan kejadian berat bayi lahir rendah. Bayi dengan kondisi berat bayi lahir rendah memiliki risiko lebih besar mengalami kematian daripada bayi yang lahir dengan berat normal. Maka perlu dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang berkaitan dengan bakterial vaginosis karena memiliki pengetahuan tentang faktor-faktor yang berkaitan dengan bakterial vaginosis sangat penting untuk pencegahannya.

Metode:Penelitian ini dilakukan dengan melihat data rekam medis RSUD Dr. Moewardi Surakarta pada bulan Januari-September 2018. Kode ICD-X P07 digunakan sebagai kata kunci pencarian rekam medis. Subjek penelitian adalah 81 pasang data rekam medis ibu dan bayi yang memenuhi kriteria ekskluasi. Analisis data secara univariat menggunakan chi-square dan fisher exact test sedangkan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.

Hasil:Sebanyak 16/81 subyek penelitian (19,75%) diduga mengalami bakterial vaginosis. Diantara 16 subyek penelitian tersebut, terdapat 12 (75%) subjek yang memiliki riwayat keputihan. Dari uji univariat, didapatkan keterkaitan yang signifikan pada bakterial vaginosis dan gangguan pernapasan pada bayi baru lahir (p-0,026). Pada uji multivariat tidak didapatkan hasil yang signifikan. 

Simpulan:Terdapat keterkaitan yang signifikan secara statistik pada ibu terduga bakterial vaginosis dan gangguan napas pada bayi baru lahir.Adapun pemeriksaan screening maupun definitif untuk bakterial vaginosis masih belum rutin dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan.

Kata kunci: berat bayi lahir rendah, BBLR, bakterial vaginosis