Pendahuluan: Anak dengan epilepsi memiliki banyak manifestasi gangguan padaaspek hidupnya, salah satunya adalah gangguan tidur. Frekuensi kejangmerupakan salah satu faktor yang diduga berhubungan dengan gangguan tidurpada anak penderita epilepsi. Di Indonesia penelitian mengenai gangguan tidurpada anak dengan epilepsi anak belum banyak dilakukan sehingga penelitian inibertujuan untuk mengetahui prevalensi gangguan tidur dan hubungan frekuensikejang dengan gangguan tidur pada anak penderita epilepsi di RSUD dr.Moewardi Surakarta.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional denganmenggunakan pendekatan potong-lintang, sampel terdiri dari 50 pasien denganmenggunakan teknik pengambilan sampel “purposive sampling” dengan kriteriainklusi dan eksklusi. Orang tua pasien diwawancarai dan mengisi kuisionermengenai frekuensi kejang dan mengisi kuisioner SDSC (Sleep Disturbance Scalefor Children). Kemudian, data yang didapat dianalisa menggunakan tes Chisquare (p<0>Hasil: Penelitian ini menunjukkan sejumlah 16 Anak mengalami gangguan tidur dan 34 anak tidak mengalami gangguan tidur. Hubungan frekuensi kejangdengan gangguan tidur memiliki nilai p = 0,171.Kesimpulan: Terdapat 16  pasien dengan gangguan tidur pada 50 pasien epilepsianak dalam rentang waktu September 2016 – Oktober 2016. Frekuensi kejangtidak berhubungan secara signifikan dengan gangguan tidur.Kata Kunci: Epilepsi anak, Gangguan tidur, Frekuensi kejang