ABSTRAK

Penelitian ini menjelaskan mengenai pengurangan ketidakpastian pelaku bisnis online di media sosial Instagram. Penelitian ini dilakukan karena maraknya fenomena bisnis online menggunakan media sosial Instagram. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana seorang pelaku bisnis memanfaatkan media sosial Instagram sebagai platform penjualannya sehingga ketidakpastiannya berhasil terkelola dengan baik. Penelitian ini dipersembahkan kepada orang yang ingin melakukan bisnis dengan media sosial khususnya Instagram sebagai referensi untuk mengelola ketidakpastian.
Dimensi yang digunakan pada penelitian ini yaitu Uncertainty Reduction Theory (URT) yang dikemukakan Charles Berger untuk menganalisis peristiwa bisnis online yang terjadi di lapangan. Penelitian deskriptif kualitatif ini di lakukan di Kota Surakarta. Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh pelaku bisnis fashion online di Kota Surakarta, yang melakukan bisnis menggunakan media sosial Instagram.  Penelitian ini menggunakan 6 orang sampel pelaku bisnis fashion online yang diambil dengan teknik snowball sampling. Data dalam penelitian ini diambil dengan melakukan wawancara mendalam (in depth interview)  yang kemudian dianalisis berdasarkan URT oleh Berger dengan 8 aksioma yang dikemukakan. Aksioma tersebut yakni verbal communication, nonverbal warmth, information seeking, self disclosure, reciprocity, similarity, liking, shared networks.
Hasil temuan dari lapangan menunjukkan bahwa uncertainty pelaku bisnis fashion online di Kota Surakarta terkelola dengan baik dengan mengutamakan kepandaian dalam berkomunikasi antara penjual dengan pembeli. Hasil temuan tersebut seperti yang dalam Teori Berger yang dimaksud adalah komunikasi efektif. Beberapa poin aksioma yang dikemukakan Berger yang cenderung banyak menimbulkan dampak untuk mengurangi ketidakpastian dalam diri selama menjalankan bisnis secara online di Instagram yaitu Verbal Communication, Self Disclosure, Information Seeking, Reciprocity, Liking, dan Shared Networks. Aksioma nonverbal warmth dan similarity kurang dapat memiliki kecenderungan dampak karena komunikasi lebih banyak dilakukan secara online dan orang asing yang ditemui di bisnis online sangat heterogen. Dari beberapa aksioma tersebut ketidakpastian yang terjadi pada pelaku bisnis online menggunakan media sosial Instagram di Surakarta dapat teratasi dengan baik dengan komunikasi efektif antara penjual dan pembelinya.