ABSTRAK

Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengetahui  gaya  manajemen  konflik dalam  proses  revitalisasi  di  Pasar  Klewer  Solo   dan  menilai  apakah  gaya manajemen konflik tersebut sudah berbasis pada kepentingan publik. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan macam – macam gaya manajemen konflik menurut Peg Pickering yaitu Kolaborasi, Mengikuti Kemauan Orang Lain, Mendominasi, Menghindari, dan Kompromi yang menurut penulis paling sesuai dengan konflik – konflik yang ada di dalam penelitian ini, kemudian menganalisa apakah  gaya  manajemen  konflik  yang  diterapkan  oleh  aktor  tersebut  sudah berbasis pada kepentingan publik. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dekriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Teknik penentuan informan menggunakan snowball sampling dengan titik permulaan dari pedagang Pasar Klewer. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif. Lokasi penelitian dilakukan di Kota Solo. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis ini adalah mengidentifikasi bahwa aspek utama yang memunculkan konflik – konflik selama proses revitalisasi Pasar Klewer ini adalah Penentuan Lokasi, Gangguan Dampak, Ketidakpatuhan Aktor, Ketidaknyamanan Pedagang, dan juga Kehadiran Free Rider. Penulis mengidentifikasi bahwa seluruh gaya manajemen konflik yang dikemukakan oleh Peg Pickering digunakan oleh para aktor dalam usaha menyelesaikan konflik selama proses revitalisasi Pasar Klewer berdasarkan inti dari konflik itu sendiri. Penulis juga menilai mayoritas gaya manajemen yang dilakukan oleh aktor – aktor yang terlibat dalam konflik selama proses revitalisasi Pasar Klewer sudah berbasis pada kepentingan publik.

Kata Kunci : Gaya Manajemen Konflik, Revitalisasi, Kepentingan Publik, Kolaborasi